Kepala yang sulit berpaling menghindari pemandangan mengerikan itu telah membuat Mosan melihat jelas gerakan Sange yang berdiri pelan-pelan dengan mulut mulai menyeringai. Suara gemercik air yang jatuh dari tubuh Sange terdengar dengan jelas sekali. Kengerian yang sangat menegangkan itu semakin memaksa Mosan agar bisa bergerak dengan mengerahkan tenaganya. Begitu ia bisa bergerak, kakinya segera melangkah dan buru-buru membuka pintu kamar mandi untuk lari keluar. Tapi pintu kamar mandi bagaikan terkunci mati, sulit di buka. Padahal waktu itu Mosan melihat Sange mulai uturn dari dalam bathub dengan pelan-pelan.
"Jaaa… jaa… jangan…! Jangan deee… dekati aak… aku!" seru Mosan ketakutan.