"Bukan masalah. Kau bebas melakukan apa yang kaumau." Arnold mengamati Douglas dari atas ke bawah lagi, tak menutupi raut terkejutnya. Dia seolah tak pernah mengenal archmage yang ratusan tahun lebih muda darinya sampai sekarang.
Kali ini, Priscilla berjalan menghampiri dengan langkah seindah tulip mekar. Dia berkata pada Douglas sambil tersenyum, "Kau … Apa, ya? Kau punya perspektif bagus dalam cara pikirmu. Memang benar kami terbiasa dengan fenomena tertentu di hidup ini seperti pada mata dan tangan, sampai kami lupa bertanya kenapa."
"Setelah 500 tahun, aku merasakan kejutan saat pertama kali menyentuh sihir lagi."
Douglas mengangguk pada pujian wanita tersebut. "Seseorang tak pernah bisa berhenti menjelajahi sihir atau dunia."
"Baiklah, jangan menunda lagi." Tanpa menunggu, Priscilla menatap pada orang lain sambil tersenyum. "Hal paling penting sekarang adalah membunuh Alfonsol. Ayo jalankan rencananya setelah kita kembali."