Begitu iblisnya menghilang, aula yang suram dan redup menjadi terang dan suci, seolah sudah disiram dengan air bersih.
"Kau menang!" Sambil menatap pada penyihir misterius, Sophia mengayunkan tinjunya di udara, merasa bersemangat. Sementara itu, otaknya bekerja cepat untuk berpikir bagaimana dia bisa membunuh si penyihir supaya mau bekerja sama dengannya.
Namun Lucien tidak menurunkan kewaspadaannya. Dengan memegang Pale Justice erat-erat, Lucien melihat ke sekitar pada para bangsawan yang masih hidup. Dia memfokuskan kekuatan spiritualnya pada Medali Ice & Snow untuk mengaktifkan Silent Coffin sewaktu-waktu.
Lucien tahu benar betapa mengerikan dan licik iblis itu, dan dia yakin Pain juga bukan pengecualian. Sulit mengetahui jika Pain memilih wadah lain di antara para bangsawan dan menunggu kesempatan untuk membunuh Lucien.