Melihat si kusir jadi emosional, Lucien nyaris meneriakkan jawaban—layani masyarakat! Untungnya, dia berhasil menghentikan dirinya tepat waktu dan berujar lembut pada si kusir, "Itu hanya kata hatiku saja. Hanya sesuatu yang harus kulakukan."
Mungkin karena opera amat penting di Holm, cara kusir itu menunjukkan rasa terima kasihnya juga agak dramatis.
Poc bukan seorang penyair dan juga tidak mendapatkan pendidikan dengan layak, jadi dia terus mengulang kata seperti, 'terima kasih', 'bertahan hidup', 'petani', dan 'panen'.
Akhirnya, si kusir sadar apa pekerjaannya, dan dia buru-buru berkata, "Tuan Evans, maafkan saya ... Saya hanya terlalu bersemangat ... Silakan, silakan naik ke kereta."
"Tidak apa. Kita tidak buru-buru," jawab Lucien. Dia melihat sekitar dengan santai dan menyadari ada beberapa orang melihat mereka karena penasaran, bertanya-tanya kenapa si kusir menunjukkan kesopanan macam itu.