Lorong yang mengarah ke luar stadion tidak sepenuhnya gelap. Masih ada sedikit cahaya. Qiao Yifan berjalan diam-diam ke arah luar, tetapi setelah berputar-putar, dia mendapati dirinya tersesat.
Qiao Yifan tidak tahu mau menangis atau tertawa. Dia sungguh tidak terbiasa dengan stadion resmi ini! Sendirian, dia bahkan tidak bisa menemukan jalan keluar.
Dia telah bertemu dengan kekalahan telak di atas panggung. Sadar bahwa kemungkinan besar karirnya akan segera berakhir, Qiao Yifan berjalan pergi. Tersesat, dia tidak bisa menahan lagi sakit di hatinya saat air mata mulai mengalir keluar dari matanya. Qiao Yifan mengangkat tangannya, menghapus air matanya.
Namun, sakit hatinya hanya mendorong kekeraskepalaannya. Dia menolak untuk percaya bahwa dia bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menemukan pintu keluar. Menyeka air matanya, Qiao Yifan tidak berusaha menemukan di mana dia berada dan secara membabi buta melangkah maju.
"Kau terlalu gegabah."