Suara riuh-rendah menyebar di dalam gedung. Trio Gu Mengqi menatap ke arah Huang Ling yang berjalan mendekat ke arah mereka. Sorot cemas terpancar di mata tiga orang itu. Bahkan mereka sampai mengepalkan tangan masing-masing. Tak lama kemudian, mereka menoleh menatap Lin Dong. Saat ini, kepala pemuda itu sedang menunduk, dan jari-jarinya memainkan gelas anggurnya secara perlahan. Ekspresinya setenang sumur tua.
Tiga wanita yang awalnya agak khawatir, sekarang merasa kalau perasaan cemas di hati mereka sudah diam-diam lenyap setelah melihat sikap tenang Lin Dong.
"Haha, Nona Mengqi. Aku tidak mengira bisa bertemu lagi denganmu di tempat ini. Sepertinya kita memang ditakdirkan berjumpa."