Angin sepoi-sepoi berembus di puncak gunung, meniup atmosfer yang tegang dan memburuk di sana. Namun, ketika semua orang menyaksikan sebuah sosok kurus yang meraih dahan pohon hitam tajam dan mengacungkannya pada dahi Shentu Jue, orang-orang itu merasa seolah jantung mereka terhimpit.
Mereka bisa merasakan niat membunuh yang sangat besar dari badan Lin Dong. Niat membunuh itu sedingin es dan dipenuhi dengan kekejaman.
Pemenangnya sudah ditentukan.
Berpasang-pasang mata menoleh ke arah Shentu Jue secara bergantian. Aura pria itu melemah, wajah lembut dan tampannya terlihat sangat pucat. Pemandangan itu membuat semua orang menghela napas diam-diam. Pada situasi sekarang, hasil pertarungannya sudah jelas. Namun, hasil itu membuat hati mereka dipenuhi dengan perasaan yang rumit.