Empat orang saling berhadapan di depan altar batu raksasa. Samar-samar, nuansa mencemooh serta hawa gelap membuat merinding menyebar ke sekitar. Pandangan mata empat orang itu mengandung niat membunuh yang sulit disembunyikan.
"Apa kalian mau mencobanya?"
Mata Yuan Cang jelas semakin menggelap dan tajam ketika mendengar ucapan Lin Dong. Dia menatap pemuda tersebut. Wajah Lin Dong sama sekali tidak memperlihatkan rasa takut. Alih-alih, ada kesan kegilaan yang muncul di sana.
Raut tidak waras itu menyebabkan pupil Yuan Cang agak menciut. Dirinya sekarang sudah tak lagi meremehkan Lin Dong. Karena bagaimanapun juga, pria itu tak suka kalau sampai gagal di bagian yang paling tidak terduga. Walaupun tidak ada yang perlu ditakuti pada kekuatan Lin Dong di permukaan, tapi berbagai macam insiden sebelum ini membuatnya paham, kalau seseorang bakal menjadi orang bodoh yang sebenarnya jika hanya menggunakan kekuatan Lin Dong di permukaan untuk menilai kemampuannya…