Sebuah pembantaian mengerikan terjadi di tepi danau, tepatnya di atas padang rumput.
Sekelompok pria berpakaian aneh yang mengendarai unta-unta berpunuk satu menyerang kelompok petualang. Pria-pria itu mengenakan pakaian yang biasa digunakan di wilayah gurun, jubah longgar berwarna putih dengan selembar kain yang membungkus kepala mereka, dan hanya memperlihatkan sepasang mata yang terlihat seperti mata serigala.
Suara siulan dari pemimpin para penunggang unta ini membuat para anak buahnya mengepung para petualang tersebut, dan beberapa dari mereka bahkan telah menarik busur panah mereka.
Ketika melihat kejadian ini, ekspresi wajah para petualang itu terlihat berubah menjadi lebih buruk.
Bahkan tanpa perlu menyebutkan tentang peralatan tingkat tinggi yang digunakan untuk menghadapi para petualang tersebut, pada dasarnya mereka sudah kalah jumlah.