Kota impian kali ini tidak terpengaruh oleh Nyonya Bawang atau oleh benang karma merah muda.
Hanya Song Shuhang yang melihat kota megah di langit lagi setengah sadar.
Kenapa aku melihat kota di langit tanpa alasan yang jelas? Mungkin karena aku mendekati Laut China Timur? pikir Song Shuhang pada diri sendiri.
Song Shuhang yang sedang bermimpi, melihat sekeliling dan melihat ada gunung, danau, hutan, dan padang rumput di pulau besar itu.
Ada juga kota kuno, serta tembok kota yang tinggi untuk melindunginya sepenuhnya.
Dalam mimpi itu, Song Shuhang melihat semuanya dari atas, menghadap ke pulau megah di langit dari atas. Dia bisa dengan jelas melihat tata ruang kota kuno. Terutama di pusat kota kuno, di mana berdiri menara tinggi yang mencolok.
Namun, di kota kuno ini, tidak ada satu sosok manusia pun yang bisa dilihat—tidak ada satu pun jiwa yang terlihat.
Apa ini pulau yang misterius? pikir Song Shuhang pada diri sendiri.