"Do you think we are the same as human?"
*
To overcome the decline in human resources due to the infertility epidemic, SEES tried to create artificial humans who could think and feel like humans. Until nineteen years later, Professor Lant succeeded in creating a perfect AI named Ivy.
With Ivy's success, Professor Lant tried to develop the perfect AI by creating Augfheim - an artificial world where AIs grow. Ivy was assigned to help them, and met Ash and Ciel in Junon City.
However, Professor Lant's childhood friend and leader of the military organization ISAC, tried to destroy IVY and develop a killer AI. Lavent captured Professor Lant, then hacked into the world of Augfheim and took IVY into custody.
Because of their friendship, Ash and Ciel plan to rescue IVY. However, during their journey, the great secrets of their world begin to be revealed.
“Menurutmu, apakah kita ini sama seperti manusia biasa?”
*
Untuk mengatasi penurunan SDM akibat wabah mandul, SEES berusaha menciptakan manusia buatan yang bisa berpikir serta memiliki perasaan seperti manusia. Sampai sembilan belas tahun kemudian, Profesor Lant berhasil menciptakan AI yang sempurna bernama Ivy.
Dengan keberhasilan Ivy, Profesor Lant berusaha mengembangkan AI yang sempurna dengan menciptakan Augfheim—sebuah dunia buatan tempat tumbuhnya para AI. Ivy pun ditugaskan untuk membantu para mereka, lalu bertemu dengan Ash dan Ciel di Kota Junon.
Namun, teman lama Profesor Lant sekaligus pemimpin organisasi militer ISAC, berusaha menghancurkan IVY dan mengembangkan AI pembunuh. Lavent menyekap Profesor Lant, lalu meretas dunia Augfheim dan menahan IVY.
Karena rasa persahabatan, Ash dan Ciel pun berencana menyelamatkan IVY. Akan tetapi, selama perjalanan mereka, rahasia besar dunia mereka mulai terungkap.