Tapi sebenarnya Chu Yue juga memang ingin menaklukkan biksu itu, hanya saja menurutnya sekarang bukanlah waktu yang tepat. Selama 1 bulan lebih ini dia bisa dikatakan sudah memahami biksu itu. Di mata Chu Yue, biksu itu adalah orang yang tidak akan memperdulikan sesuatu yang membuatnya merasa terpaksa, dia pasti akan langsung menolaknya.
"Saya paham, akhir-akhir ini saya sedang belajar cara memijat, jadi saya bisa memijat tubuh yang terasa kaku. Tuan Besar setiap hari sering duduk dalam ruangan dan menyalin kitab suci, jadi saya bisa memijat pundaknya agar tidak terasa kaku." Kata Chu Yue.
Biksu yang sedang menguping itu tidak kuat mendengarkan pembicaraan mereka lagi, jadi dia menggelengkan kepalanya lalu dengan sorot mata tidak berdaya kembali ke dalam ruangannya sendiri.
Kasim Feng baru saja keluar ke halaman dan dia tahu tuannya mengikutinya keluar, 'Apa janda ini benar-benar tidak tahu tuan ada di balik dinding? Atau dia hanya pura-pura tidak tahu? Tapi tuan memang sebaiknya mendengar pujian dan kata-kata baik seperti ini.'
Walaupun kasim Feng tidak mengatakan apapun, tapi dia merasa jika Chu Yue masuk ke dalam istana, maka bukan tidak mungkin masa depannya bisa jadi lebih baik. Jika janda itu bisa mendapatkan laki-laki dari keluarga bangasawan, maka kehidupannya akan berubah.
Dia berpikir mungkin tuannya berpikir tidak akan ada yang mengetahui identitas Chu Yue sebagai seorang janda.
Dia yakin Chu Yue perlahan mulai berhasil mendekati tuannya, karena jika tidak maka tidak mungkin seorang juru masak biasa bisa membuat masternya memikirkannya, bahkan membuat keputusan seperti ini.
Chu Yue akhir-akhir ini memang sedang mempelajari cara memijat, dia bahkan mencuci kaki biksu itu, jadi memijatnya juga bukanlah hal yang besar.
Dia yakin dirinya bisa mendapatkan balasan dari apa yang dilakukannya sekarang, kelak tidak akan ada yang tahu siapa yang akan melayani siapa.
Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat dan tanpa terasa sudah memasuki bulan Desember.
Chu Yue datang ke dunia ini juga sudah hampir 2 bulan.
Hari ini dia dan Hubo membuat bacon, dia juga membeli beberapa potong usus dan membayar lebih untuk meminta usus itu dibersihkan karena dia ingin membuat sosis.
Babi-babi saat ini lebih amis, tapi Chu Yue memiliki cara untuk menghilangkan aroma amisnya. Setelah menghilangkan aroma amis, dia baru membuat bacon dan sosis.
Setelah selesai membuatnya, dia menggantungnya di atas rumahnya untuk mengeringkannya.
Hubo tidak percaya melihat Chu Yue bisa membuat daging ini terasa menjadi sangat enak, tapi Chu Yue mengatakan dia hanya melakukannya seperti biasa.
"Nona, waktu yang Anda habiskan di sana semakin lama semakin lebih lama." Kata Hubo dengan sedikit keberatan.
"Dalam 1 bulan memberikan bayaran yang begitu besar dan memberikan kita batu arang yang bagus, jadi tidak masalah jika aku bekerja sedikit lebih lama." Chu Yue tidak bisa mengatakan bahwa dia sengaja berusaha menghabiskan waktu lebih banyak bersama sang biksu, karena itu dia mengatakan alasan ini.
"Nona, apa tidak bisa biarkan saya saja yang bekerja? Sekarang saya sudah sehat dan baik-baik saja." Kata Hubo.
"Tuan Besar sudah terbiasa dengan masakanku, dia tidak terbiasa makan masakan orang lain. Jika kamu ke sana lalu membuatnya marah, maka kita bisa saja kehilangan pekerjaan ini." Kata Chu Yue.
Hubo merasa sangat malu. Dia merasa dirinya sangat tidak berguna karena tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka, dan malah membiarkan Chu Yue yang melakukannya.
"Ayo, ikut aku keluar. Mungkin saja ada burung pegar atau kelinci yang sedang berkelahi." Kata Chu Yue.
Hubo juga tertarik. Mereka langsung mengambil segenggam milet untuk bisa menarik perhatian binatang liar. Di luar sana hanya ada beberapa burung dan tidak ada hewan lainnya, tapi Chu Yue dan Hubo terlihat menikmatinya dan mereka tertawa dengan ceria.
"Bukannya berada di dalam rumah malah keluar menggoda orang sembarangan." Seorang biksuni yang masih muda keluar dari Shang Qing Guan dan langsung mengeluarkan kata-kata dingin saat melihat mereka berdua sedang bermain salju.
Kemudian seorang biksuni muda yang ada di sampingnya dengan suara pelan berkata, "Kak, sebaiknya kita cepat kembali, ada banyak yang harus kita lakukan."
"Bagaimana perempuan bisa tidak tahu malu, seorang perempuan yang dibuang tapi selalu menggoda semua orang dan masih dengan beraninya menunjukkan wajahnya seolah tidak terjadi apa-apa?" Kata biksuni muda yang lebih tua.
"Kak, itu urusannya, kita tidak perlu mengurusnya." Kata biksuni muda sambil menggelengkan kepalanya.
"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Seorang biksuni lainnya bertanya saat melewati mereka.
Saat melihat biksuni yang baru lewat itu, 2 biksuni muda lainnya langsung berkata, "Salam, Nona Kecil Jingman."
"Tadi kalian sedang membicarakan apa? Sepertinya aku mendengar ada yang merasa tidak senang?" Nona Kecil Jingmian adalah orang yang seumuran dengan Chu Yue.
Kedua biksuni muda itu tidak mengatakan apapun saat mendengar pertanyaan barusan, sehingga biksuni muda yang lebih tua itu berkata, "Nona kecil, kami sedang dalam perjalanan pulang dan melihat 2 orang yang tinggal di sebelah sedang bermain salju. Nona, bukankah suara tawanya begitu genit? Tidak heran dia dibuang oleh keluarga suaminya!"
Saat Nona Kecil Jingmian mendengar hal itu, raut wajahnya menjadi muram, kemudian dia melihat Chu Yue dan Hubo yang sedang bermain lempar bola salju.
"Nona." Hubo melihat Nona Kecil Jingmian, dia langsung menghentikan gerakannya dan memanggil Chu Yue.
Chu Yue juga melihat raut wajah Nona Kecil Jingmian yang tidak terlalu baik, kemudian dia langsung berkata, "Apa yang sedang Tuan kecil lihat? Apa tidak pernah melihat orang cantik yang bermain salju? Kalau begitu hari ini bisa melihatnya sampai puas."
Nona Kecil Jingmian merasa begitu marah hingga wajahnya merah, dia melihat Chu Yue dengan sorot mata jahat kemudian berbalik badan dan pergi.
Saat dia kembali, orang yang dipanggil sebagai Guru Kecil Yumei datang dan berkata, "Nona Kecil, Anda sudah lihat kan? Perempuan itu cepat atau lambat bisa membuat nama Shang Qing Guan menjadi buruk, sebaiknya cepat mengusirnya pergi."
"Keluarga yang mengantarnya ke sini adalah keluarga yang sangat hebat, jika dia tidak melakukan kesalahan besar maka kita tidak bisa mengusirnya." Kata Nona Kecil Jingmian, 'Orang yang sudah dibuang malah dikirim ke Shang Qing Guan, mereka kira Shang Qing Guan itu tempat apa?'
"Kesalahan besar? Dia setiap hari pergi ke kuil Long'an, apa itu belum termasuk kesalahan besar?" Kata Guru Kecil Yumei.
"Apa?" Nona Kecil Jingmian sedikit terkejut.
"Nona Kecil tidak mengetahuinya? Dia sudah pergi ke sana setiap hari dan saya sudah memperhatikannya, mungkin saja dia menggoda biksu yang ada di sana!" Kata Guru Kecil Yumei dengan nada menghina.
Nona Kecil Jingmian kemudian berkata, "Cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi?"
Ada banyak orang yang melihat apa yang dikatakan oleh Guru Kecil Yumei barusan, hanya saja mereka tidak memiliki bukti.
Nona Kecil terlihat antusias, 'Perempuan yang baru saja dibuang oleh keluarga suaminya ternyata berani menggoda orang lain, maka dia tidak cocok untuk tinggal di sini.'
Semenjak Nona Kecil Jingmian datang kemari, dia tidak menyukai perempuan yang lemah dan tidak berdaya. Saat Chu Yue diantarkan oleh pelayan suaminya kemari, dia secara tidak sengaja mendengar seorang pelayan tua mengatakan bahwa Chu Yue bukan perempuan yang baik, oleh sebab itu dia dikirim kemari. Karena suaminya sudah meninggal, pelayan tua itu takut bahwa Chu Yue akan menggoda kerabat laki-laki yang ada di rumah, karena itu dia mengirimnya keluar agar tidak mengganggu kehidupan keluarga suaminya dan berpikiran bahwa Chu Yue terlihat seperti perempuan penggoda, jadi setelah suaminya meninggal dia takut Chu Yue akan menggoda orang lain!
"Kamu yakin ini benar?" Tanya Nona kecil Jingmian dengan antusias.
"Nona Kecil, hal ini benar, saya tidak berani berbohong kepada Nona. Jika Anda tidak percaya maka bisa bertanya kepada mereka." Kata Guru Kecil Yumei yang kemudian menyebutkan beberapa nama biksuni lainnya.
Nona Kecil Jingmian langsung melaporkan hal ini kepada kepala Shang Qing Guan setelah dia yakin.