Rey masih menunggu istrinya. Wanita kesayangannya itu masih dalam penanganan Dokter. Rey sangat gelisah. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan bayinya?
Rey melihat kedua orang tuanya datang. Sorot mata membunuh ia perlihatkan. Tidak peduli jika kedua orang tuanya membenci dirinya. Lagi pula selama ini, Rey sudah berusaha menjadi pria yang bertanggung jawab.
"Bagaimana keadaan istri kamu, Rey?" tanya Felix.
"Seperti yang Papa lihat!" jawab Rey singkat.
Kedua tangan Rey mulai terkepal. Ia bisa merasakan jika ibunya sangat tidak menyukai istrinya. Rey tidak akan pernah bisa memaafkan wanita yang sudah melahirkannya. Biar bagaimanapun, ada calon anaknya yang pastinya sedang berjuang di dalam sana.
"Kenapa Mama melakukan ini padaku?" sahut Rey dengan nada yang begitu dingin.