"Alhamdulillah ... Allah telah mempersatukan kita. Jodoh yang benar-benar pasti, Vira ... aku punya sesuatu," kata Zuhri, menggandeng tangan Vira lalu duduk, ia segera membuka tasnya.
Kado dari sang suami sangat membahagiakan bagi Vira, namun di sisi lain matanya berkaca-kaca. Terlihat dia menyimpan kesedihan yang mendalam.
"Jujur saja. Aku mengagumimu sejak lama. Aku inginkan Kak Anin juga bahagia. Rasanya benar-benar tidak ada jika aku bahagia. Dan Kak Anin tetap sendiri. Apakah kira-kira ... Mas Zuhri punya seseorang yang baik untuk dijodohkan dengan kakak?" tanya Vira dalam kegalauannya.
"Karena kabar pelecehan itu sudah menyebar. Banyak laki-laki yang tidak menerima keadaannya. Namun, aku menduga Kang Saif ada rasa. Jangan bersedih Vira. Setiap orang pasti menangis, jangan lagi menangisi hal itu tidak benar. Allah maha tau apa yang terbaik. Nabi juga pernah menangis, namun itu bersifat temporal dan tidak menguasai seluruh perasaan Beliau. Apa kamu ingat kisahnya. Menangis saat kehilangan orang terdekat dan dicintainya. Beliau pernah menangis saat putra yang dicintainya bernama Ibrahim, yang masih bayi wafat sambil berkata: "Air mata menetes, hati bersedih dan kami tidak akan berkata-kata kecuali dengan sesuatu yang diridhoi Tuhan kami demi Allah ya Ibrahim sesungguhnya kepergianmu membuat kami bersedih. Shahih Muslim."
"Entah Mas, saat ini aku benar-benar merasakan akan kehilangan seseorang yang sangat dekat dengan hati. Perasaan itu membuat aku kalut. Semoga Allah segera menenangkan hatiku yang gelisah ini. Aamiin. Semoga Allah segera mengirimkan jodoh terbaik untuk kak Anin. Aamiin," kata Vira sangat merasa sesak dia menaikan wajah dan terus menatap langit luas. "Entah mengapa aku sangat yakin kamu menyimpan rahasia? Apa kamu terikat janji? Sampai kamu tidak mengatakan kepadaku? Janji kepada Allah memang tidak bisa diingkari. Namun bisa di lebur kan? Jangan buat aku kecewa karena rahasia yang kamu simpan Mas." Mendengar itu dari Vira, Zuhri terlihat tegang.
"Sebenarnya aku sangat tau kejadian yang Mbak Anin alami. Karena aku yang menolong saat kejadian itu," kata Zuhri. Namun karena aku takut jika polisi menduga. Aku, aku melarikan diri. Maafkan aku tidak jujur dari awal." Pengakuan Zuhri sangat menayakitkan.
'Jika dia pelakunya pasti Kak Anin akan histeris saat berhadapan dengan dia. Dia oranh yang jujur makanya aku mau dinikahi,' batin Vira tersiksa.
"Percayalah kepadaku Vira," pinta Zuhri.
"Aku percaya Mas. Huft ... ceritakan tetang apapun yang membuat Baginda Nabi Muhammad menangis, agar aku tidak menangis karena masalah dunia," pinta Vira.
"Nabi Muhammad menangis saat sedang sholat terhadap dengan Allah azza wa jalla. Ini yang sering beliau alami hingga suara isak tangis di dadanya terdengar oleh para sahabat yang menjadi makmum beliau. Menangis saat memikirkan nasib umatnya. Masya Allah ... Sungguh cinta tiada batas yang Allah berikan. Cintaku inginya juga seperti itu, aku bisa membuatmu kecewa setiap saat. Namun yang lebih penting adalah, aku juga harus menepati janjiku kepada Allah. Cinta nabi SAW kepada umatnya memang sangat sempurna. Beliau selalu mendahulukan umat. Beliau menangis kuatir jika umatnya tidak selamat ke surga. Saat meninggal pun yang keluar dadali lisan mulia beliau adalah umati, umati, umati yang artinya umatku, umatkiu umatku. Beliau juga sering menangis saat membaca Al-quran dan mendengarkan Alquran Alkarim. Beliau pernah menangis saat sahabat Abdullah bin Mas'ud membaca ayat yang artinya. Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai solusi atas mereka itu (sebagai umatmu) surat quran An-Nisa 4 41. Beliau meminta agar Abdullah berhenti usai membaca ayat tersebut, dan terlihat air mata berderai membasahi kedua pipi Beliau. Seharusnya kita juga sering menangis ketika membaca al-quran karena kita meresapinnya. Membayangkan soal kiamat. Ya Allah ...."
"Apa Mas ingat saat Nabi diracun? tanya Vira.
"Mau diceritakan?" tanya Zuhri menatap istrinya dan tidak berani menyentuh.
"Sangat, Ustadz," jawab Vira bersandar manja di pundak suaminya.
"Jangan tersentuh kulit nanti wudlu lagi," tegur Zuhri, Vira pun tidak marah saat di tegur dia mengangkat kepalanya dan berjalan normal.
"Kekalahan Kaum Yahudi, dari umat islam saat perang Khaibar semakin membuat mereka menaruh dendam terutama terhadap Nabi Muhammad SAW. Mereka seolah tidak pernah dan tidak akan berhenti memperburuk keadaan Nabi Muhammad. Tatkala mereka kalah dari perang Khaibar dan beberapa kali upaya untuk membunuh Rosulullah yang selalu gagal. Maka mereka bermaksud untuk kembali membunuh nabi dengan siasat baru. Rencana yang lebih matang. Seorang perempuan yahudi berperan besar dalam strategi itu. Itu memberi hadiah berupa makanan istimewa dari daging kambing kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dengan menyisipkan racun yang banyak kepadanya. Ketika Rasulullah hendak memasukkan daging tersebut ke mulut. Daging tersebut mengabarkan kepada Nabi kalau mengandung racun. Seketika itu, nabi langsung memudahkan daging itu dari mulutnya. Hal ini merupakan mukjizat. Kita doakan dan yakinlah. Allah akan membantu."
"Aku ingat Ustadz suami. Ingatlah semua perkataanku. Jangan terlalu sedih karena takut membebani soal berhikmad. Yakin saja, pasti akan ada indah pada waktunya. Janganlah kamu berdukacita sesungguhnya Allah selalu bersama kita. Quran Surat At-Taubah ayat 40. Jangan melibatkan hatimu dengan kesedihan atas masa lalu atau kamu tidak akan siap untuk apa yang akan datang. Ali Bin Abi Tholib. Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal iya amat baik bagimu, boleh jadi pulang kamu menyukai sesuatu padahal ia sangat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui QS. Al-Baqarah 216. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. QS Asy Syuura. 43. Aku hanya memberi petuah agar kamu semakin dekat dengan allah karena cobaan ini. Aku sudah berjanji kita kan sama-sama menghadapinya. Jangan pernah meragukan ku. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri karena hasil akhir dari semua urusan di dunia ini sudah ditetapkan oleh Allah. Jika sesuatu ditakdirkan untuk menjauh darimu, maka ia tak akan pernah mendatangi mu. Namun jika iya ditakdirkan bersamamu, maka kau tidak akan bisa lari darinya. Umar Bin Khattab. Seperti pernikahan kita. Aku yakin kita akan menemukan pria yang baik untuk Kak Anin."
"Ternyata istriku saat pelajaran tidur, bisa hafal juga."
"Kenapa jatuh cinta?" tanya Vira tersenyum bahagia. Zuhri pun tersenyum. "Ciye ... senyum, membuat aku diabetes, hahaha. Sungguh aku memang mengagumimu sejak lama."
"Aku beruntung Vira."
"Aku lebih beruntung. Istri yang paling beruntung adalah dia yang dikaruniai Allah seorang suami yang penyabar dan penyayang, penuh kehangatan dan kelembutan, suka menolong, dan berhati tulus. Jika dia pergi, istri merindukan. Jika dia ada, istri ingin terus berdekatan.Suamiku, bertakwalah kepada Allah. Janganlah engkau memberi makan kami kecuali yang halal. Sungguh, kami bisa bersabar atas makanan yang sedikit, tetapi kami tidak bisa bersabar atas panasnya api neraka di akhirat.Seorang istri yang salihah akan memperlakukan suaminya layaknya seorang raja, mencintainya seperti seorang pangeran, namun ia juga tidak lupa untuk terus mengingatkan suaminya bahwa dia hanyalah hamba Allah.Seorang laki-laki tak hanya bertanggung jawab untuk menghidupi keluarganya di dunia. Sebagai suami, seorang laki-laki harus bisa mempertanggung jawabkan masa depan keluarganya di akhirat nanti.Pasangan suami istri harus berperan seperti dua sayap pada seekor burung yang sama. Keduanya harus bekerja sama atau pernikahan mereka tidak akan pernah sampai ke permukaan.Suami yang paling beruntung adalah dia yang memiliki istri yang baik, menyenangkan dan perhatian, iman memenuhi hatinya, kelembutan menghiasi tutur katanya, dan berbuat kebaikan menjadi motto hidupnya. Apabila suami datang dia segera menyambutnya. Dan apabila suami bepergian, dia senantiasa menjaga rumah tangganya. Suami saleh adalah suami yang dapat membimbing istrinya ke jalan yang diridai Allah dan RasulNya." Vira terus berkata dan Zuhri hanya memandang penuh cinta.
Bersambung.