Tải xuống ứng dụng
65.78% UNWANTED MARRIAGE / Chapter 25: 24. Cari Tahu.

Chương 25: 24. Cari Tahu.

Pulang kerja, Rian langsung masuk ke mes nya. Hari ini dia malas ke klub bersama teman-temannya. Dia ingin santai di kamar sambil membuka laptop pribadinya. Mencari sesuatu dia kejar, entahlah pokoknya dia ingin mencari tahu cewek yang dibahas oleh dua cewek di kantin tadi malam.

Bukan dia tertarik sama wajah imut cewek itu, sosial media diketiklah nama yang dia ingat. Setelah mencari akun tersebut, kemudian dia langsung menuju ke foto upload, di scroll hingga ke bawah. Dapat, sebuah foto bersama teman-temannya. Wajah yang senyum di sana. Lalu dibaca komentar-komentar. Kemudian dia pun mendapat akun cewek itu, langsung pilih pertemanan. Semoga saja cewek itu mau menerima pertemanan.

Ya, sambil chat biasa kenalan atau bagaimana. Dalam waktu beberapa menit. Pertemanan di sosial media pun diterima langsung. Tanpa ragu, dia mengirim pesan di sana.

Rian

[ Hai! Thanks sudah konfirmasi pertemanan dariku ]

Sembari menunggu balasan dari cewek itu, dia sambil ngemil kerupuk tadi malam sebelum pulang. Lama juga tidak ada balasan dari cewek itu. Apakah dia merasa aneh? atau bagaimana?

Sementara di apartemen, Anita baru saja mendapatkan ponsel baru dari Andre. Andre sudah kembali setelah satu malam tidak menampakkan wajahnya. Sedangkan Antoni memilih untuk mandi, sekaligus membuat makan malam untuk dua orang di apartemen ini.

Ketika Anita mengaktifkan akun sosial media, banyak pesan masuk dari mana saja. Namun dia mengabaikan pesan itu, kemudian beberapa menit seseorang meminta konfirmasi pertemanan. Dengan senang hati dia pun menerima pertemanan itu. Lalu pesan dari orang yang minta pertemanan langsung chat dirinya.

Rian

[ Hai! Thanks ya! Sudah konfirmasi pertemanan dariku ]

[ btw, boleh kenalan gak? ]

Anita hanya membaca namun tidak dibalas. Sambil melihat foto profil, ada berteman dengan temannya satu daerah tempat tinggalnya, Aming. Dengan itupula ia pun memberanikan untuk balas chat dari nomor tidak dikenalnya itu.

Anita

[ Ya, hai juga. ]

Beberapa menit kemudian, Anita menunggu balasan. Di atas jam ponselnya telah menuju pukul 11 malam. Mungkin pemilik akun sosial media itu sudah tidur. Jadi ia pun menyudahi balasannya.

*****

Rian kembali ke kamarnya setelah ditinggal beberapa menit karena dapat panggilan telepon dari bosnya. Entah apa saja yang dibahas, padahal Rian memang tidak ingin ke mana-mana. Mungkin saja mereka pada heran-heran sama sikap Rian tiba-tiba berubah aneh gitu. Setiap pulang kerja langsung nongkrong ke klub.

Lalu, Rian kembali ke tempat tidurnya dan melihat sosial media. Yang dia harapkan adalah bisa dapat balasan dari cewek itu. Dengan ulasan senyuman yang lebar, dengan cepat pula Rian pun membuka pesan dari cewek itu.

Dengan cepat, dia pun membalas chat itu. Apa saja dia ketik di sana dan kirim langsung kepada pertemanan barunya. Namun Rian yang menunggu balasan itu, tidak kunjung dapat balasan apa pun.

'Apa dia sudah tidur, ya?' batin Rian

'Umm ... mungkin saja, salah gue juga chat di jam begini, mungkin besok dia sudah online lagi,' batin Rian lagi.

Kemudian dia mematikan akun sosial medianya, lalu dia melanjutkan permainan barunya yaitu game dota ada di laptopnya. Sambil dijemput oleh malaikat tidur. Berjam-jam di depan laptopnya, terdengar beberapa suara derapan kaki menuju ke kamarnya. Ya, pastinya teman-teman satu kamar itu, mereka sudah pulang dari acara hiburan mereka.

Ketika pintu kamar dibuka oleh seseorang, dengan suara yang besar dan paling bacot itu pun masuk. "Benaran loh, Pek! Gua itu lihat langsung, kalau elu pengin, gua bisa kenalin elu sama itu orang!" ucapnya kemudian.

"Banyak bacot lo! Mana mungkin lo lihat itu orang lakukan seberonoh itu?" balas temannya satu lagi.

"Iiihhh ... benaran, kalau nggak gua bawa lu ke apartemen salah satu teman gua ada di sana juga," elaknya masih tetap pendiriannya.

"Udah masuk! Banyak nyamuk, kampret!" tambah lagi satu teman mendorong teman-temannya masuk ke kamar itu. Dari tadi Rian memasang kupingnya atas pembicaraan mereka, mereka tidak sadar siapa yang mereka bahas. Mereka mengira kalau Rian itu sudah tidur.

Pas mereka masuk ke kamar tersebut, seorang cowok berambut jambrit melemparkan tas ke tempat tidurnya, dan di sana dia terkejut seseorang menyalakan lampu kamar. Rian sedari tadi perhatikan mereka.

"Busyet, Bro! Gua pikir elu udah tidur, ternyata masih terjaga," nyinyir cowok itu.

Teman Rian yang satu kamar dengannya itu ada tiga orang, satu kamar bisa di tempati empat orang. Semua masuk pagi, ada juga masuk malam, namun kamar ini bergiliran yang tidur. Jadi batas tidur mereka bergantian.

Tempat tidur mereka itu bertingkat, Rian tidur bagian paling atas sedangkan di bawah ditempati oleh temannya yaitu Leo, si tukang bacot segala informasi dia paling sewot dan kepo. Lalu tempat tidur atas dipakai oleh Wendy, cowok yang tidak mudah percaya soal informasi viral beredar tapi kadang pengin tau juga. Setelah itu, Rey, cowok paling kalem tapi mau ikut ke mana saja asal ada teman. Selain kalem dia juga punya watak nakal.

Dari ketiga teman Rian ini memang cowok-cowok sok jaim, aslinya sama saja kayak cowok lain. Ya, katanya jaga image, kalau ada cewek cakep tinggal rayu gombal. Asal duit tebal itu tidak permasalahan, hidup itu bebas, selagi jomlo dan sendirian dinikmati sebelum menikah semua pun tidak bisa dilakukan suka-suka. Sangat bijak untuk cowok-cowok zaman sekarang.

Rian tidak akan pernah seperti mereka, walau dia juga nakal. Main perasaan cewek, tetapi tidak pernah menidurkan cewek. Walaupun cewek itu sudah berapa kali ditiduri sama cowok mana pun. Tetap saja dia selalu menjaga pendirian seorang perempuan, bahkan cewek yang rayu gombal maut juga tidak akan pengaruh oleh Rian sendiri. Minum arak, minum soju, dan lain-lainnya dia selalu membatasi.

"Kalau gue tidur kenapa? Mau buat macam-macam sama gue?" tanya Rian pada Leo

"Enggak, enggak, mana berani gua macam-macam sama elu, yang ada gua duluan masuk rumah sakit," balasnya seakan takut sama Rian.

"Kampret lo!" Rian langsung lempar bungkusan kerupuk padanya.

"Gua baru juga bilang, udah dilempar sama sampah!" cicitnya pungut sampah itu.

"Ada gosip apa hari ini?" Rian mengalihkan bahasan lain setelah ketiga temannya sudah pada kembali dari ghua gelap.

Leo melepaskan bajunya untuk ganti baju tidur, sedangkan Wendy duduk di salah satu kursi sambil memainkan ponselnya yang tertunda, mungkin sedang chat sama pacarnya. Sementara Rey masuk ke kamar mandi, untuk bersihkan dirinya.

"Gosip apa?" Leo malah balik bertanya.

"Ya gosip yang elo bahas tadi, suara lo itu belum sampai di sini sudah terdengar satu asrama ini," kata Rian

"Masa? Cuma bahas cewek yang lagi viral di video beredar sosial website," terangnya kemudian.

"Memang seheboh gitu ya video itu?" Rian tanya lagi

"Jelas! Elu nggak buka link itu? Tapi, gua sih nggak yakin banget sih kalau benar-benar dia? Apalagi posisi hubungan itu tidak jauh dari tempat kita kerja. Kalau pun benar dia, pastinya anak-anak di sini tau, kan?" jawabnya kali ini nadanya kecil. Takut terdengar sama anak-anak kamar sebelah.

Rian yang sedang main game harus dia pause-kan, lalu dia pun membungkuk sedikit badannya untuk mendengar lebih jelas cerita dari Leo. Ya, mungkin dari sini dia tahu sedikit informasi tentang cewek ada di video itu.


next chapter
Load failed, please RETRY

Tình trạng nguồn điện hàng tuần

Rank -- Xếp hạng Quyền lực
Stone -- Đá Quyền lực

Đặt mua hàng loạt

Mục lục

Cài đặt hiển thị

Nền

Phông

Kích thước

Việc quản lý bình luận chương

Viết đánh giá Trạng thái đọc: C25
Không đăng được. Vui lòng thử lại
  • Chất lượng bài viết
  • Tính ổn định của các bản cập nhật
  • Phát triển câu chuyện
  • Thiết kế nhân vật
  • Bối cảnh thế giới

Tổng điểm 0.0

Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
Bình chọn với Đá sức mạnh
Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
Stone -- Power Stone
Báo cáo nội dung không phù hợp
lỗi Mẹo

Báo cáo hành động bất lương

Chú thích đoạn văn

Đăng nhập