Tải xuống ứng dụng
11.06% Unexpected Client / Chapter 50: Makan Malam (2)

Chương 50: Makan Malam (2)

"A...-aku ...."

Entah mengapa Mr.K tiba tiba gugup mendegar pertanyaan langsung dari nenek Clara itu.

Belom juga Mr.K hendak menjawab nenek Clara lebih dulu mengemukakan pertanyaan kembali pada Mr.K.

"Kau kekasih cucuku ?" tanya nenek Clara.

Deg

Oh ayolah kenapa pertanyaan itu tiba tiba muncul ?

Clara yang melihat nenek nya seolah mengintrogasi Mr.K, langsung memotong pembicaraan sang nenek.

"Dia temanku nek" ucap Clara.

Sontak nenek Clara langsung menatap Clara yang kini berada di samping Ken.

"Kenalkan dia Ken ... temanku" ucap Clara, yang langsung ditanggapi Mr.K dengan mengulurkan tangannya pada sang nenek.

"Ken.... temannya Clara nek" ucap Mr.K sopan.

"Kau yakin hanya teman cucuku yang cantik ini ?" tanya Nenek Clara memastikan.

"A...-ah itu ..."

"Nek~~!!"

Clara langsung menggelayutkan badannya di lengan sang nenek manja, dan mengajak nenek nya ke meja makan.

Mr.K hanya diam membeku ditempatnya.

'Aish ... kenapa aku jadi gugup seperti ini' gumam Mr.K dalam benak.

Jacob yang menyadari pergerakan Mr.K yang tak bergeming di tempat nya, langsung menepuk pundak Mr.K.

"Ayo kita ke meja makan ... ah iya ... sekalian perkenalkan juga dirimu di depan ayah dan ibuku" ujar Jacob.

"Ah iya ... tentu saja"

Jacob pun menggiring Mr.K kearah meja makan dimana kedua orang tua Clara sudah berada di sana duduk dengan tenang.

"Hallo" sapa Mr.K saat menghampiri meja makan sambil sedikit membungkuk.

"Oh hai ... silahkan duduk" ucap Ibu Clara ramah.

"Terimakasih" ucap Mr.K sambil menarik bangku dan mendudukkan dirinya di kursi kosong sebelah Clara.

"Jadi kau yang menemani anakku saat sakit kemarin ?" tanya Ayah Clara to the point.

"Ah iya om, saya Ken ... yang menemani Clara kemarin" ucap Mr.K sambil menundukkan kepalanya sopan.

"Apa maksudmu cucuku sakit ?" ucap sang nenek tiba tiba.

'Oh seperti nya aku lupa bahwa ibu tidak mengetahui bahwa putriku kemarin sempat sakit' gumam Ayah Clara dalam benak.

Clara meneguk salivanya kasar.

Hening.

Tak ada yang berani menjawab pertanyaan wanita tua itu.

"Kenapa kalian semua diam tak ada yang menjawab pertanyaanku ?" ucap sang nenek sambil mengedarkan pandangan nya pada seluruh orang yang berada disana, dan berakhir pandangan ia fokuskan pada cucu tersayang nya dengan pandangan berubah menjadi sedikit khawatir.

Clara mengerjapkan manik nya pelan, lalu meraih tangan sang nenek.

Ia mengusap pelan tangan sang nenek.

"Apa kau kemarin di rawat ? kenapa tak memberitahu nenek ? apa kau baik baik saja sekarang ?" ucap sang nenek sambil mengusap pipi Clara lembut.

Clara mengangguk pelan.

"Hng ..., kemarin ada sedikit bermasalah dengan lambungku ... dan sekarang sudah tidak apa apa ... Clara tak ingin membuat semuanya khawatir.... lagian Ken juga menjagaku dengan baik" ucap Clara sambil menatap manik nenek nya lekat.

Sang nenek menghela nafas nya panjang.

"Kau ini .... lain kali jangan seperti itu .... dan Ken terimakasih sudah menjaga cucuku" ucap sang nenek sambil menepuk tangan Clara pelan, dan berakhir menatap Ken sambil tersenyum tipis.

"Ah ... iya sama sama nek ... lagian sudah kewajibanku juga sebagai teman yang dekat dengan Clara menjaganya" ucap Mr.K dengan yakin.

Kedua orang tua Clara dan Jacob tentunya hanya dapat ikut mendengarkan percakapan yang terjadi tanpa ikut menambahkan, karena bagaimanapun tak ada yang berani untuk memotong pembicaraan nenek nya itu.

Satu satunya yang berani memotong pembicaraan, memberikan dan menyanggah pendapat sang nenek hanya Clara seorang.

"Nek, bagaimana kita mulai saja makan malamnya ?" ucap Clara pada akhirnya.

"Baiklah ... kalau itu maumu" ucap sang nenek lembut.

'Hah ~~ untung saja Clara cepat mengalihakan nenek' ucap Jacob dalam hati.

Semua orang yang berada di meja makan pun langsung mengambil makanan yang sudah tersedia di meja makan, namun berbeda dengan Clara ia sempat mengedarkan pandangannya pada seluruh makanan yang dihidangkan di meja makan.

"Bu ... apakah ibu yang memasak ini semua ?"

"Tentu saja ibu yang memasak ini semua ... ibu sengaja memasak semua masakan kesukaan mu" ucap sang ibu senang.

"Woah ... terimakasih ibu..." balas Clara senang, dan tersenyum manis.

Sang ibu hanya membalas Clara dengan senyumannya.

Tanpa Mr.K sadari, kedua ujung bibir Mr.K sedari tadi terus terangkat, tanpa diturunkan sedikit pun menatap raut wajah Clara.

"Yah sepertinya dugaan ku benar .... Ken menyukai Clara ... coba ayah liat sendiri wajahnya" bisik Jacob pada ayah nya yang duduk bersebrangan dengan Mr.K.

Manik Ayah Clara pun langsung tertuju pada Mr.K yang berada didepannya.

'Sepertinya memang benar ia menyukai putri ku' gumam sang Ayah dalam benak.

———-

Leave comment and vote 😊

*Khusus untuk besok seya akan double up, wait yaaa 😉😁


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C50
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập