Alira berjalan cepat memasuki sebuah cafetaria yang berada dekat dengan sebuah perusahaan besar tempat dimana papanya Alingga bekerja.
"Haish! Kenapa pake acara hp mati segala sih?" kesal Alira dengan kedua tangan yang sibuk mengikat rambutnya sambil terus berjalan.
Pikiran di otaknya sudah tidak jelas karena Ardian tiba-tiba memintanya untuk bertemu. Jangan-jangan Ardian ingin menagih janji Alira. Aduh! Bagaimana Alira menjelaskan pada Ardian soal perempuan yang sedang dekat dengan Alingga saat ini?
Apa Alira harus jujur saja? Mengatakan jika dirinya lah perempuan yang memiliki hubungan dekat dengan Alingga. Tapi … Alira takut jika Ardian akan meminta Alira untuk menjauhi Alingga.
Kalau patokan yang Ardian gunakan untuk memilih calon menantu adalah dilihat dari harta, tentu Alira akan kalah jauh dari Elia. Apalagi kalau dibandingkan dengan Alingga. Sudah pasti perbandingannya seperti langit dan bumi.
"Gini amat jadi orang pas-pasan," gumam Alira.