"Aku mau kita liburan bareng."
Naina berujar dengan nada bicara yang terdengar memaksa. Seperti tidak ingin jika permintaannya ditolak oleh lawan bicaranya.
"Gue nggak bisa," tolak Alingga tanpa perlu berpikir panjang.
Tentu saja Alingga menolak ajakan Naina. Selain dinilai berlebihan, Alingga juga tidak mau pergi liburan bersama Naina. Mereka berdua hanya pacar bohongan. Tidak perlu sampai melakukan kencan segala.
"Kamu nolak ajakan aku dan lebih memilih pergi bersama Alira?" tanya Naina.
"Tentu saja iya," jawab Alingga. "Alira itu pacar resmi gue. Dan lo? Cuma sebatas kepentingan pekerjaan aja."
"Harusnya lo sadar diri dong. Jangan malah ngelunjak."
Naina tersenyum sinis. "Kamu bilang kayak gini karena belum tau keuntungan yang bakal kamu dapat setelah menjadi pacar bohongan aku."
"Besok kalau kamu sudah tau juga pasti akan tunduk berterimakasih dan memohon-mohon supaya aku bisa menjadi pacar kamu lagi," Naina terlihat menyombongkan diri.