Gina langsung memundurkan langkahnya kebelakang, mencoba melepaskan diri dari sentuhan Diego.
"M-maaf Gina, maafkan aku," ucap Diego dengan cepat, Diego berhasil membaca perubahan emosi Gina pasca dia menyentuh dagu Gina dengan sedikit hasrat yang terlihat.
Gina menggeleng panik. "T-tidak kak, kau tidak perlu meminta maaf. A-aku saja yang agak berlebihan."
Diego tersenyum, tanpa merubah ekspresi wajahnya Diego melangkah maju mendekati Gina kembali yang sudah nyaris menempel dengan pintu kamarnya.
"Gina," desah Diego serak. "Jangan takut padaku, aku tidak akan menyakitimu. Aku adalah satu-satunya pria di dunia ini yang tidak akan membuatmu menangis."
Kedua mata Gina berkedip pelan, menatap bingung pada Diego yang nyaris menempel kepadanya.
"Berikan aku satu kesempatan, Gina."
"Kesempatan, kesempatan apa, kak?" tanya Gina bingung.
Diego menipiskan bibir. "Kesempatan untuk…"
"Rosa!" Gina menjerit keras memanggil Rosa yang baru keluar dari dalam kamarnya.