Amben tempat mereka makan siang berbentuk persegi panjang, tapi lebih lebar dan besar. Kuat menampung empat hingga lima orang. Di tengahnya ada sebuah bakul berisi nasi. Sepiring daun singkong rebus, lengkap dengan sambal di sebuah cobek tembikar. Ada piring seng berisi tahu tempe. Piring lainnya ada ikan kecil-kecil goreng. Bukan jenis ikan teri, ini seperti anak ikan. Baby fish?
Dan, yang membuat Gama meringis sekarang, dia tidak pernah makan dengan menu sesederhana itu.
"Ayo, Nak Gama. Yah, beginilah makanan sehari-hari kami, Nak. Apa adanya," ucap Sunarso seraya terkekeh kecil.
"Oh, tidak masalah, Pak. Saya suka juga." Meski ragu, demi menghormati tuan rumah, Gama beranjak naik ke amben dan duduk di sisi lainnya berseberangan dengan Sunarso. Kirana menyusul di sebelahnya.
"Bapak kalau nggak doyan nggak usah dimakan, nanti bisa cari makan di warung makan," bisik Kirana ke dekat telinga Gama. Dia sangsi dengan ucapan Gama yang bilang suka masakan ibunya.
Yuk tambahkan cerita ini ke library kalian. Agar tidak kehilangan notifnya.