Eros tidak peduli pada apa pun lagi. Dia langsung menghilang bersama dengan Namara. Di ruangan yang sepi itu, hanya tinggal Castor yang dihantam dengan kehilangan dan kesedihan yang mendalam.
Namara menutup mata sampai akhirnya dia merasa kakinya mendarat pada pijakan. Kedua matanya langsung terbuka. Sekarang mereka tiba di hutan, di tempat perkemahan para budak.
Napasnya panjang. Dia didudukkan oleh Eros di bawah pohon. Kedua matanya kembali tertutup lalu dia merasakan tangan dingin membelai pipinya dengan halus.
"Bertahanlah," pinta Eros.
Namara membuka matanya. Kemudian dia memegang tangan Eros dengan lembut. "Aku tidak akn pingsan."
Akhirnya Eros mengangguk. "Lyco!"
Whooshh!
Sosok Lyco langsung muncul. "Ya, Tuan ...."
"Sembuhkan Namara," perintah Eros.
Tanpa banyak bertanya Lyco langsung mendekati Namara. Dia segera melakukan apa yang diminta oleh Eros. Dengan energi bintang yang bercampur dengan asap hitam, dia mulai memulihkan kondisi Namara.