"Nona, terima kasih banyak sudah menolong kami." Pasangan suami istri itu dengan tulus segera mengucapkan terima kasih pada Namara. Namun, Namara justru merasa bersalah karena sudah berbohong.
"Itu bukan apa-apa," balas Namara dengan canggung.
Gitia segera mendekati Namara. Wajahnya berbinar penuh kebahagiaan. "Apa yang Nona katakan tadi sunguh-sungguh? Nona ingin menjadikanku murid?"
"Dia hanya bercanda," sambar Eros kini sudah mendekat. Dia mengambil topi hitam Namara lalu melempar benda itu ke Lyco.
"Jika kau mau, dia yang akan mengajarimu sihir," lanjut Eros sambil menunjuk pada Lyco.
Lyco sontak membelalakkan mata setelah mendengar ucapan Eros. Apa katanya? Mengajari gadis itu sihir? Sepertinya tuannya sedang melantur.
"Itu …."
"Kalau begitu aku bersedia menjadi murid Tuan ini!" Gitia langsung menjawab dengan bersemangat. Tidak peduli siapa orang yang akan mengajarinya, dia akan tetap merasa senang.