Namara melintasi jalan berbatu yang menurun. Udara di sana sangat segar. Ada banyak pemandangan hijau di sepanjang jalan yang dilewatinya. Sejauh ini tidak ada keanehan apa pun yang terlihat.
Setelah beberapa saat tiba-tiba dia berbalik menatap Gallos. "Apa kau tidak bisa menggunakan sihir?"
Gallos menatap Namara dengan sinis. "Apa kau pikir aku manusia seperti kalian? Aku adalah seekor naga, naga yang sangat—"
"Berhenti membual! Kau hanya perlu menjawab ya atau tidak," sambar Lyco. Dia bosan mendengar Gallos yang selalu membanggakan diri. Binatang itu benar-benar sangat arogan.
Akhirnya Gallos mengubah ekspresinya menjadi cemberut. "Aku tidak bisa menggunakan sihir. Namun, kalian pasti tahu kaum kami memiliki api. Itu adalah kekuatan kami."
"Lalu apa kau benar-benar tidak bisa mengeluarkan api?" tanya Namara lagi.