"Pak Tua, apa kau akan memberikan ini padaku secara gratis?" tanya Namara dengan penasaran.
"Ya. Kau ambil saja itu. Aku tidak membutuhkannya."
Namara menjadi semakin heran. "Thyscor tua, siapa kau ini? Bagaimana kau bisa memiliki hal-hal yang sangat hebat seperti ini?"
Thyscor mengerutkan keningnya. "Bukankah aku sudah mengatakan itu padamu? Aku ini hanya seorang pengembara tua yang miskin yang bahkan tidak memiliki rumah."
Namara langsung mendengkus. "Ayolah. Jangan berbohong padaku. Apa kau pikir aku ini anak kecil yang mudah ditipu?"
Thyscor akhirnya tertawa keras. Setelah tawanya berhenti, dia pun menatap Namara dengan serius. "Kembalilah. Penyihir Hyera sudah menunggumu."
"Kau … bagaimana kau bisa tahu?" Namara menjadi semakin terkejut saja. Awalnya dia hanya berpikir kalau Thyscor adalah seorang alkemis hebat atau mungkin juga seorang penyihir.