Tải xuống ứng dụng
1.36% Terpaksa Menikah Kontrak / Chapter 4: Penolakan ⭐

Chương 4: Penolakan ⭐

Novel ini hanya ada di aplikasi WebNovel kalau ada di aplikasi lain berarti dibajak

Saya kasih catatan karena udah banyaknya kasus novel dibajak, dan saya kena, ga dapet royalti

Jadi bagi pembaca belum tahu apa itu aplikasi WebNovel, kalian bisa download aplikasi bertuliskan WebNovel di playstore

Di WebNovel koinnya lebih murah dan ada voucher baca gratis sampai 3 loh

Terima kasih,

Nona_ge

***

"Apa-apaan kau, Fay?" Mia bertanya-tanya ketika melihat Faye memakai kacamata dan topi.

"Aku hanya mau makan dengan tenang," kata Faye yang yakin jika tak begini Denis bakalan ke mendekatinya tahu sendiri tadi bagaimana sedihnya Denis saat mereka pisah meskipun Sugar Mama baru itu tidak kalah cantiknya, tetap berhati-hati, "Ayo."

Mia hanya mengangkat bahunya.

Faye masuk ke dalam mencari meja yang kosong, untunglah tidak terlalu ramai, masih ada beberapa yang kosong, bagaikan magnet, matnya mencari Denis yang mengambil kursi dekat kasir sedang membaca buku menu. Ia memilih yang berlawanan.

Mia duduk di seberang, "Kau sungguhan sama Sugar Baby-mu iya, Fay?" Matanya melirik ke belakang di mana Denis berada, "hm ... mereka tidak seperti pasangan, tak usah cemburu deh, Fay."

"Aku tidak," Faye membantah tenang. Hanya karena Denis makan di tempat yang sama bukan berarti harus pindah, bukan? Ia bukan pengecut, dan cemburu? Ingin tertawa keras mendengarnya, "kau mau pesan apa?"

"Aku sih minum saja," kata Mia, "aku sudah sarapan, ke sini ingin dengar kencan kalian."

Faye mulai menyesal mengajak Mia ke sini, "Aku mau ke toilet sebentar."

"Kau melarikan diri?" tanya Mia.

"Jangan berpikir aneh-aneh, Mia. Aku juga pesan minum. Pesankan iya," kata Faye, pergi ke tempat toilet berada, di sana tidak ramai malah cenderung sepi. Ia masuk ke dalam yang ternyata lebih sepi, menatap diri di cermin. Ia terlihat letih sekali, tidak bisa menutupi kekurangan karena semalam hanya membawa bedak, parfum dan lipstik merah, pakaian yang dikenakan sekarang dibeli semalam ketika berbelanja, tahulah Sugar Baby maunya apa.

Faye tidak percaya hampir menghabiskan uang yang rencananya digunakan untuk satu bulan hanya satu kali kencan.

Denis sungguh mata duitan.

Dan jika harus menyewa lagi untuk menyenangkan Claudia bisa bangkrut Faye.

Bagaimana ini? Claudia tidak mau mendengar kejujuran, masa iya menyewa Denis yang mahal sekali.

Faye bisa menyewa orang lain, tetapi Claudia terlebih dahulu melihat wajah Denis.

'Lelah sekali.'

Apa salah Faye? Apa hukuman Tuhan karena semalam melakukan hal yang tak boleh dilakukan?

Karena sudah di toilet jadi Faye sempatkan mengikat rambut hitamnya dan memasukan kuncirnya ke dalam lubang topi, barulah aku keluar—dan terkejut melihat Denis di sana, bersandar di dinding, sebelum memproses apa yang terjadi, Denis mengurungnya di antara dinding dan kedua tangan kokoh yang digunakannya sebagai bantal semalaman.

Denis menyeringai, "Aku tahu kau akan kembali padaku, sayang~" bisiknya menggoda di telinga Faye yang sensitif, "tapi tidak disangka secepat ini, kau merindukanku sekali, Fay," lanjutnya sambil menyentuh lembut pipi Faye.

Faye langsung mendorong sebelum dapat tenggelam lagi dalam sentuhan Denis, "Kau salah, aku mau makan bersama temanku," katanya dingin, "bukankah kau juga sedang menikmati kencan sama Sugar Mama barumu?"

"Sugar Mama baru!?" Denis tampak terkejut, sebelum wajahnya kalem lagi, "maksudmu?"

"Jangan bohong padaku, kau di sini dengan Sugar Mama barumu, 'kan? Pakai pelukan di tempat umum segala seperti tidak ada tempat lain melampiaskan cinta kalian," kata Faye tajam dan berapi-api.

Tubuh Denis membeku.

Keheningan yang canggung menyelimuti mereka.

"Hahaha ...," suara tawa Denis yang keras mengagetkan Faye saking lucunya sampai memegangi perut yang sakit karena tawa kerasnya.

Faye melipat tangan di dada jengkel sudah berani menertawakan, dari segi mana ucapan tadi terdengar layaknya lelucon?

"Faye, kau ... hahaha ...," Denis berusaha berbicara di tengah tawanya yang sayangnya gagal, terus tertawa hingga air mata keluar dari pelupuk mata cokelatnya, "Fyuuuhhh ...," Ia mengembuskan napas panjang setelah puas, "kau membuntuti aku karena cemburu? Oh ... Faye, kau membuatku senang, kau tahu? Aku pasti sudah memenuhi kepalamu," katanya mengedipkan sebelah matanya. Faye tetap menatap tajam sama sekali tidak terpancing godaan. Ia memutuskan melanjutkan, "yang bersamaku itu Kakakku, Starla, dia baru pulang dari Indonesia, kau tidak usah cemas." Ia tertawa lagi, tapi tak sekeras tadi.

Mata Faye melebar.

Jika dipikir-pikir, wanita muda bernama Starla itu memiliki sedikit kemiripan dengan Denis.

"Bagaimana bisa aku percaya? Sudahlah jujur saja aku sudah tergantikan," kata Faye dingin, tak mau mengakui kesalahannya.

"Perasaanku tidak semudah itu berganti," kata Denis pelan.

Faye terkejut mendengarnya.

Perasaan?

"Mau aku kenalkan pada Kak Starla?" Denis menawarkan, "sejauh apa pun aku senang melihat wajah cemburumu, aku lebih suka melihatmu tersenyum."

Bertemu dengan orang yang diklaim Kakak tidaklah bagus tapi salah Faye tidak langsung percaya juga. Sebelum dapat menjawab, Denis merangkul bahunya mengajak kembali ke restoran tepatnya di mana Starla berada.

"Kak, ada yang ingin aku kenalkan."

Mata cokelat Starla bertemu dengan hitam Faye, dari jarak sedekat ini benar kemiripan mereka ada.

"Halo," kata Starla.

Faye tersenyum gugup.

"Oh," Denis sadar akan kegugupan Faye jadi berinisiatif memperkenalkan, "Kenalkan ini Faye Grace, dia temanku dan ini Kakakku Starla." Ia menekankan kata kakak sebagai bentuk sindiran.

Starla mengulurkan tangannya, "Senang bertemu denganmu, Faye," katanya lembut, "kalau tidak keberatan boleh aku tahu umurmu?"

Faye menyambut uluran tangan Starla dengan sebelah alis terangkat heran ditanya mengenai umur meski tetap dijawabnya, "Umurku 24 tahun."

Starla menyeringai kecil, "Tipikal Denis belum berubah," katanya, "hati-hati Faye, Denis suka merayu wanita yang lebih tua sepertimu."

"Kakak!" seru Denis jengkel.

Starla hanya tertawa.

Faye sendiri tertawa kikuk, jika saja Starla tahu merek sudah lebih dari itu. Ia terbatuk memikirkan hal panas semalam yang bikin tubuhnya memanas, "Maaf, tetapi boleh aku meminjam Denis sebentar?"

"Oh tentu boleh," kata Starla.

Faye melirik Denis yang berada di sampingnya, "Ayo."

"Kemana?"

Faye tidak mengindahkan ucapan Denis memilih menarik lengan pria itu kembali ke depan toilet yang sepi tadi.

"Kenapa kita kembali ke sini?" tanya Denis terheran-heran, "kau mau melanjutkan apa yang tadi tertunda~?" tanyanya lagi kali ini menggoda.

Faye memutar bola matanya, "Tidak," Bukan itu yang dicemaskan saat ini, "aku ...."

Bagaimana Faye mengatakan ini?

"Hm?" Denis bergumam tenang, "apa?"

Faye mengambil napas panjang.

'Katakanlah Faye, pikirkan reputasimu serta keluargamu.'

"Menikahlah dengan aku."

Denis terdiam dengan mata cokelat yang membulat.

Faye buru-buru menambahkan, "Maksudku, kita menikah kontrak, Denis. Beberapa bulan begitu."

Denis masih syok.

"Denis!" Faye yang tidak tahan melambaikan tangan di depan wajah Denis hingga akhirnya tersadar, "Jadi?"

"Aku ...," Denis kehilangan kata-katanya, "Faye, kau bergurau, iya? Aku tersanjung tapi kau tahu aku bukan lelaki yang berkomitmen pada wanita meskipun secantikmu, maaf Faye," sesalnya sebelum pergi.

Faye membatu di tempatnya berdiri.

Ia ditolak?

Ditolak?

Faye langsung mengejar Denis, menarik tangan kekar pria itu agar mau menatapnya, "Kau mau menjadi Sugar Baby tetapi tidak mau jadi suami bohonganku?"

Denis mengembuskan napasnya, "Menjadi Sugar Baby berbeda dengan suami. Menikah sesuatu hal yang sakral, aku tak mau itu."

Faye menggertakan gigi akan komentar Denis yang masuk akal, "Baiklah, kalau begitu aku akan menyewamu malam ini."

Akan Faye tunjukan betapa menyesalnya Denis sudah melawannya.

***


SUY NGHĨ CỦA NGƯỜI SÁNG TẠO
Nona_ge Nona_ge

Wah Denis nolak padahal dia keliatan suka Faye ya haha ...

Dukungan seperti komentar, batu daya sungguh berarti buat kemajuan novel saya ♥️

Terima kasih banyak ♥️♥️♥️

next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C4
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập