Victoria mengelap keningnya yang sudah berkeringat.. setelah berlatih kuda tadi, tanpa di duga senior Amarilis menyuruh semua murid untuk berlari mengelilingi lapangan pacu.
Sial! Wajah senior Amarilis tidak enak di pandang sama sekali, Victoria jadi sebal harus melihatnya.
"Nih, diminum." dia terdiam dan melihat botol berwarna oranye sudah ada didepan wajahnya. Saat melihat ke arah orang yang memberikannya, Victoria langsung membuang muka tak suka.
"Kau kenapa? wajahmu tidak senang begitu melihatku?." Amarilis menegur dirinya yang terlihat tidak suka dengan kedatangan dirinya.
"Tidak usah repot-repot senior, Kita tidak terlalu dekat. Jadi kau tidak perlu memberikan minum padaku." Victoria masih berusaha bersikap dengan baik. Walaupun dalam hatinya ingin sekali pergi dari hadapan kakak kelasnya ini.