"Sa-saya mengerti," ucap Clara terbata-bata bukan karena malu. Tetapi karena hampir saja memaki-maki Simon Clark yang merupakan dosennya.
"Sekarang kamu boleh keluar!" perintah Simon Clark dengan nada mengusirnya.
Clara mengangguk, lalu membalikkan badannya menuju pintu. Tidak lupa dengan sumpah serapahnya yang di ucapkan dalam hati.
"Kenapa harus ada pria semenyebalkan ini, sih?" batin Clara yang protes keras atas sikap Simon Clark.
Clara melangkah keluar dari dalam ruangan dengan wajah kusut dan jantung berdebar-debar dengan kedua telapak tangan menutup wajahnya.
"Ya tuhan.... tolong jauhkan pria menyebalkan dari hidupku. Sebelum aku menjadi gila," doa Clara dalam hati.
Alice yang berdiri tidak jauh dari pintu ruang dosen, merasa Clara sangat lucu. ia pun langsung menghampiri Clara secara diam-diam dan menepuk bahu Clara. secara mendadak tanpa suara.
"KYAAAAAA," pekik Clara dengan suara keras.