"Aku bisa berjalan sendiri," kata Bai Ran bersikeras. Ia mencoba mencondongkan tubuhnya ke samping, berusaha menjauh dan memaksimalkan jarak antara dirinya dan Quan Rui.
"Kau mulai keras kepala, tapi menggemaskan juga," ujar Quan Rui sambil tersenyum kecil dan mengabaikan permintaan Bai Ran, lalu ia kembali berjalan menuju kamar.
Setelah mendengarkan perkataan Quan Rui, wajah Bai Ran membeku lagi.
Bai Ran benar-benar tidak mengerti sebenarnya orang seperti apa Quan Rui ini.
"Kamu..."
Baru saja Bai Ran bicara, ia sudah diletakkan di tempat tidur yang besar dan empuk oleh Quan Rui.
Bai Ran pun berhenti sejenak. Ia berpikir bahwa ini adalah hal yang bagus, karena akhirnya Quan Rui melepaskannya.
Tetapi pemikiran itu hanya bertahan sedetik, karena saat Bai Ran menoleh, ternyata Quan Rui masih belum pergi juga.
Quan Rui memang meletakkan Bai Ran di atas tempat tidur, tapi posisinya tetap dekat dengan Bai Ran.