Bai Ran hanya menganggap perkataannya sebagai lelucon, namun ternyata Quan Rui menganggapnya serius.
Quan Rui pun sedikit menjauh dari Bai Ran, hanya sedikit.
Ibu jari dan telunjuk Quan Rui memegang dagu kurus Bai Ran dengan kuat.
Mata tajam Quan Rui sedikit menyipit, lalu ia bicara dengan nada tidak senang.
"Bai Ran, kamu tidak mungkin lupa dengan kesepakatan kita, bukan? Aku pernah bilang bahwa satu-satunya syaratku untukmu adalah kesetiaan."
Ketika Quan Rui selesai mengatakan ini, Bai Ran perlahan menutup matanya.
Lagi-lagi Bai Ran merasa tidak bertenaga.
Tetapi otak Bai Ran masih bekerja. Sebelum kehilangan kesadarannya, ia juga membisikkan sepatah kata, meski ia sendiri tidak mendengar dengan jelas apa yang telah ia bisikkan.
Namun, Quan Rui mendengarnya dengan jelas.
"Kamu lupa... Kamu bilang bahwa setelah menang judi, kamu akan memberiku separuhnya... Memberiku seratus juta..."