"Lee Shan, mari kita bertemu besok," batin Yena.
"Baik. Sampai jumpa besok."
Malam itu, Yena harus tidur tanpa Lucifer. Rasanya sangat hampa. Hampir semalaman dia tidak bisa tidur. Semalaman itu juga, Mila sudah tiga kali bolak-balik mengeceknya.
"Ini sudah dini hari, tidurlah," ujar Mila kala melihat anaknya masih belum tidur juga.
"Aku belum mengantuk. Ibu juga tidurlah. Jangan khawatir, Lee Shan tidak akan datang ke sini malam ini," cicit Yena. Nada suaranya mengungkapkan betapa kalut hatinya saat ini.
"Ini demi kebaikanmu, Yena," ucap Mila kemudian menutup pintu lagi.
"Demi kebaikanku apanya? Memangnya kenapa kalau Lucifer bukan manusia? Dia tidak ada bedanya dengan kita." Yena menggerutu.
Hingga pagi hari tiba dia belum tertidur juga.
Begitu piringan matahari terbit, Yena telah bersiap-siap untuk pergi menemui Lucifer.
"Mau ke mana kamu?" tanya Mila kala melihat anaknya keluar dari kamar dengan pakaian rapi.