Farhan Gunawan yang tercengang tiba-tiba kembali ke akal sehatnya, wajahnya pucat, mulutnya terbuka, dan suaranya seakan keluar dari tenggorokannya: "Nona Kayla."
"Tuan Farhan, kita bertemu lagi." Kayla tersenyum ringan, menggerakkan sudut mulutnya tanpa bekas, dan mulai menyetujui saran Revan di dalam hatinya.
Melihat ekspresi ketakutan Farhan, Kayla hanya merasa bahwa setiap sel di tubuhnya telah dibasuh, dan dia merasa nyaman di mana-mana.
Revan dapat melihat sepenuhnya ekspresi istrinya, dan meraih tangannya: "Tuan Farhan, bukankah sebaiknya kita masuk."
Pesta ulang tahun itu diadakan di ruang tamu rumah Farhan, karena ada kehadiran Revan dan Kayla. Tentu mereka menjadi fokus tamu undangan.