Papa terdiam dengan frustasi menghadapi istri juga putranya. Dirinya mengira hanya putranya saja yang berfikirnya sulit ditebak, namun dirinya lupa kalau putranya menuruni kepandaian istrinya. "ma...mama tahu papa melakukan semuanya untuk siapa, mama juga tahu...." dan seakan tidak mendapat kesempatan untuk membela diri, perkataan papa selalu dipotong istri atau anaknya, Kali ini istrinyalah yang langsung memotong ucapannya. "mama tidak tahu,,untuk apa, untuk siapa, dan yang pasti mama tidak tahu, kenapa papa membawa Dani dulu, tapi mama akui mama juga menyayangi anak itu seperti mama menyayangi Daniel, bahkan mama juga selalu mengatakan sama Daniel untuk bersabar, menerima segala sesuatu yang papa kasih walau Daniel tidak menyukainya, kalau mama tanya, pernahkan papa memperhatikan dulu,,Daniel tidak pernah memainkan mainan yang papa belikan untuknya, papa tidak pernah memperhatikan itu" kata mama kesal, jika mengingat Masa lalu.
Mendengar perkataan istrinya, ingatan papa berputar kembali kemasa kanak- kanak sang putra. Papa ingat memang Daniel seperti tidak pernah mengunakan segala sesuatu yang dirinya berikan. "jadi....kamu tidak suka,,kenapa kamu tidak bilang nak..." kata papa sambil memegang bahu Daniel. "tidak masalah, Daniel tidak mau banyak anak lain yang mau kok pa" kata Daniel sambil tersenyum.
"maksudnya?" papa memandang Daniel tidak mengerti. "setiap bulannya mama selalu mengajak Daniel mengunjungi panti asuhan, karenanya Daniel memang selalu memberikan barang - barang Daniel yang tidak Daniel gunakan lagi" cerita Daniel. "jadi papa jangan khawatir, semuanya terpakai kok", kata Daniel tersenyum.
"ma,pa,, sudah tidak perlu Kita bahas lagi tentang Dani,, Daniel tidak masalah kok kalau memang Dani anak papa dengan wanita lain selain mama, iya Kan mam,,mama juga udah ikhlas Kan" kata Daniel kepada mamanya. "yah....mau bagaimana lagi,,toh Selama ini mama sudah sayang juga padanya" kata mamanya sambil duduk disofa disebelah Daniel.
"mama....Daniel berapa Kali papa harus bilang,,papa tidak pernah selingkuh" kata papa kesal karena merasa istri juga anaknya menganggap dirinya tukang selingkuh. "iya mama percaya" jawab mama yang membuat papa justru semakin frustasi.
"mam,,pa,,Daniel ingin Tanya satu Hal pada kalian,, dan Daniel harap kalian menjawab dengan jujur" kata Daniel mulai serius. "Ada apa?" Tanya papa mama bareng. "cie...kompak banget sih" kata Daniel yang mendapat lemparan bantal sofa diwajahnya. Inilah keluarganya,,walau mereka baru saja bersitegang namun detik berikutnya mereka sudah bercanda bersama.
"mam,pa, apa Daniel amnesia?" Tanya Daniel yang membuat kedua orang tuanya terdiam saling pandang. "kenapa bertanya demikian?" tanya mama sambil mengengam tangan Daniel. "Daniel merasa ada satu hal penting yang Daniel lupakan, seperti sesuatu yang sangat menyakitkan, namun Daniel sama sekali tidak bisa mengingatnya" kata Daniel lirih. "ah....kamu kebanyakan nonton film" kata mamanya sambil memukul pelan pundak Daniel.
"tidak ma,,awalnya Daniel tidak yakin, namun....semakin kesini Daniel semakin yakin kalau memang ada ingatan Daniel yang hilang,,dan Daniel juga yakin ini sesuatu yang sangat menyakitkan..." kata Daniel lagi. "apa kamu ingat, kalau kamu pernah menangis di Disney Land waktu Kita liburan, karena kamu takut Donal?? " tanya papanya kini. "bukan Donal pa,,,tapi Ariel " dengus Daniel kesal.
"iya....Ariel..." kata Daniel lagi mengejutkan mama papanya. "Ada apa dengan Ariel?" Tanya mamanya. "iya ma....ingatan Daniel yang hilang berhubungan dengan Ariel, mermaid dengan ekor hijau....berambut merah itu...ah...."teriak Daniel semakin mengejutkan orang tuanya. "Daniel....katakan pada mama,,kamu kenapa nak,,," kata mamanya panik sambil mencoba memeluk Daniel."Daniel...Dan...Daniel..." teriak papa tidak Kalah panik.
Daniel memegang kepalanya erat, tubuhnya berguling - guling dilantai, terlihat sangat kesakitan. Mama terus mencoba memeluk Daniel erat. sementara papa mulai menghubungi dokter keluarga juga ambulance untuk datang. " tenanglah Dan....sebentar lagi ambulance datang" kata papa ikut membantu mama menenangkan Daniel.
Mirella yang mendengar teriakan suaminya juga bergegas menuju ruang kerja mertuanya. betapa terkejutnya dirinya mendapati sang suami yang tadi baik - baik saja mengerang kesakitan. "ya Tuhan....Daniel" teriak Mirella langsung memeluk erat Daniel.
Awalnya Daniel menolak segala pelukan seperti yang dilakukannya pada orang tuanya tadi namun Mirella terus mengeratkan pelukannya. Hingga akhirnya Daniel tenang.
Dokter datang setelahnya, dengan segera memeriksa Daniel. Namun dokter mengerutkan keningnya bingung. "dok,,bagaimana kondisi anak kami?" Tanya papa tidak sabaran. "maaf Pak,,tapi...kondisinya baik - baik saja, sepertinya kita harus kerumah sakit untuk melakukan pengecekan secara menyeluruh" kata Dokter pada papa Daniel hingga membuat mereka yang mendengarnya semakin dilanda perasaan tidak menyenangkan.
"maaf Pak, Ada ambulance datang". bi Sari memberi tahu. Dokter juga semuanya bergegas membawa Daniel kerumah sakit memakai ambulance, walaupun tenang , tapi Daniel masih diam saja.
Sesampai dirumah sakit dokter segera membawa Daniel untuk diperiksa lebih lanjut. Papa, Mama, juga Mirella menunggu dengan khawatir. "ma...sebenarnya ada apa dengan Daniel,,dia tadi sehat - sehat saja kok?" Tanya Mirella pada mertuanya. Namun bukan jawaban yang didapat hanya pelukan erat juga isak tangis dari mertuanya itu.
Papa juga tidak bisa diam dan duduk, dari tadi mundar - mandir kesana kemari, dirinya benar - benar bingung dengan kondisi putranya. " kalau Ada apa - apa dengan Daniel, mama tidak Akan memaafkan papa" kata mama tiba - tiba membuat papa menghentikan langkahnya juga Mirella menatap tidak mengerti. "ma...." kata papa dengan lirih. memandang sendu kearah istrinya. Dirinya juga khawatir sama seperti istrinya, namun dirinya tidak mengerti bagaimana istrinya mengatakan hal itu padanya.
Daniel sudah dipindahkan keruang perawatan ditemani Mirella, sekarang papa juga mama sedang bersama Dokter mendengarkan hasil pemeriksaan Daniel. "bapak, ibu,,kami tidak menemukan penyakit berbahaya dari putra kalian, dan kondisinya fisiknya baik - baik saja" kata Donter. Papa juga mama kaget mendengarnya. "tapi...dok,, tadi anak kami mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya dok" kata mama menceritakan apa yang dialami Daniel tadi. "Kita masih menunggu hasil lab nya bu,,tapi seharusnya hasilnya tidak Akan berbeda dari yang Saya katakan" kata Dokter sambil tersenyum. "apa kemungkinan terburuknya dok, biar kami bisa bersiap - siap untuk tindakan selanjutnya" kata papa Kali ini. "Kita berdoa saja dulu ya Pak, " kata Dokter kembali.
sementara diruang perawatan Daniel, Mirella masih memeluk erat Daniel. " kamu tahu,,kamu bikin aku takut,,, kamu sakit apa sih??" rajuk Mirella pada Daniel.
Daniel tersenyum mendengar rajukan manja istrinya tersebut. " aku tidak sakit, hanya saja, tadi tiba - tiba ada bayangan yang muncul dalam kepalaku,, bayangan yang sangat mengerikan" cerita Daniel. "hantu kah?" Tanya Mirella penasaran sambil menegakkan badanya menghadap Daniel. Melihat reaksi istrinya Daniel tersenyum dan kembali membawa Mirella kepelukannya. "bukan hantu, bayangan itu....terlihat seorang anak kecil, dan seorang wanita juga beberapa orang, wanita juga orang - orang itu menyiksa anak kecil tersebut, anak itu memohon ampun namun mereka justru semakin menyiksanya...auh..." kata Daniel. Mirella segara memeriksa suaminya. "apa yang sakit, bilang sama aku" kata Mirella panik. "tidak,,hanya saja...saat wanita itu menyiksa anak tersebut, seakan sakitnya dapat aku rasakan" kata Daniel. "apa bayangan itu sangat nyata,, bagaimana wajah wanita itu, apa kamu bisa mengenalinya?" Tanya Mirella lagi. Gelengan Daniel menjadi jawaban. "tidak,,aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, namun...suaranya terngiang didalam otakku" kata Daniel lagi. "dia mengatakan....hei bangun...bangun...jangan pura - pura mati,, Dan banyak caci maki yang lainnya" cerita Daniel.
"jangan - jangan ....bayangan itu,,ingatan kamu yang hilang" kata Mirella tiba - tiba. Daniel yang mendengarnya kaget, namun dirinya juga malah meyakini hal itu. "berarti,,anak kecil itu....aku?" Tanya Daniel entah pada dirinya sendiri atau pada Mirella. "ya Tuhan....sayang...." peluk Mirella.
Mirella benar - benar tidak habis pikir Daniel kecil mengalami hal tersebut.
# maaf ya....kalau typo betebaran dimana - mana, terima kasih untuk suportnya Selama ini🙏🙏🙏🙏