Tải xuống ứng dụng
9.39% suamiku psikopat / Chapter 39: suamiku psikopat 38(luka tak berbekas)

Chương 39: suamiku psikopat 38(luka tak berbekas)

Ketika hulya sedang asik berceloteh di kamar ada devano yang mengetuk pintu kamar hulya.

"Hulya buka pintunya." kata Devano dengan keras.

"Ya... Ya.... Tunggu bentar." Kata hulya.

Ketika pintunya sudah terbuka Devano langsung masuk kedalam kamarnya dan dengan cepat dia langsung memeluk tubuh hulya.

"Kamu kenapa." Kata hulya.

"Tidak papa, biarkan begini dulu." Kata Devano.

hulya tak melwan dia membiarkan Devano memeluknya, dia juga mengusap punggung Devano dan kelakuan hulya membuat Dev nayaman.

"Dev.., apakah kamu mau menerima permintaan ku tadi." Kata hulya.

"Iya... Nanti kita pergi, tapi kamu masih ingatkan persyaratan nya." Kata Devano.

"Ya aku masih ingat." Kata hulya.

"Bagus..." Kata Devano.

"Dev..." kata hulya.

"Em...." kata Devano.

"Kapan cari kadonya." Kata hulya.

"Nanti kalo udah makan siang." kata Devano.

"Bener ya." Kata hulya.

"Iya." Kata Devano.

"Makasih dev." kata hulya melepaskan pelukannya dan langsung mencium pipi kanan Devano.

"Kasih kode ya.." kata Devano dengan seringai menggoda.

"Kode apa." kata hulya bingung.

Devano tak menjawab perkataan hulya dia malah mendekat ke arah hulya dan langsung merangkul pinggang hulya,dengan jarak wajah 5 centimeter Devano semangkin mendekat kan wajah mereka dan langsung menempelkan bibir mereka berdua, hulya memberontak tapi apalah daya hulya dia tidak sanggup melawan Devano akhirnya hulya pasrah apa yang Devano lakukan kepada nya.cukup lama juga ciuman itu berlangsung sampai napas hulya hampir habis baru Devano melepaskan ciumannya dan membiarkan hulya bernapas.

"Huh Dev kamu gila ya aku hampir saja mati." kata hulya.

"Salah sendiri gak bisa ciuman." kata Devano.

"Ck kan aku gak pernah kayak gitu, terus aku ngelakuin itu baru sama kamu aja, ya... Meskipun kita sudah sering melakukan nya tapi kan aku masih perlu belajar." Kata hulya dengan malu-malu.

"Ciuman aja pakai belajar." Kata Devano.

"Ya... Kan gak tau, bukannya setiap sesuatu yang gak kita tau harus di cari dan di pelajari dulu." kata hulya.

"Udah lah, mendingan kamu masak terus kita makan lalu siap-siap buat cari kado untuk arkan." kata Devano yang sudah habis kata-kata untuk melawan hulya.

"Oke, kamu mau aku masakin apa." Kata hulya.

"Telur balado pedes, daging rendang dan sop ayam." Kata Devano.

"Yakin." Kata hulya.

"Iya emang kenapa." Kata Devano

"Ya....gak papa,ya udah aku ke dapur dulu ya." Kata hulya.

"Oke aku temenin ya." Kata Devano.

Hulya tak menjawab perkataan Devano dia langsung pergi ke dapur dan langsung memulai ritual masaknya, sedangkan Devano juga membantu hulya memasak, ketika masakan nya sudah selesai hulya dan Devano langsung memakannya. selesai makan hulya menunaikan kewajiban nya dulu baru habis itu hulya dan Devano pergi keluar untuk mencari kado ulang tahun buat Arkan nanti malam.

Ketika kado nya sudah dapat Devano dan hulya kembali lagi ke Mansion mewah nan megah itu.

SKIP:

Malam pun tiba dimana malam ini hulya dan Devano akan pergi ke pesta ulang tahun arkan, sekarang hulya sudah siap meskipun dia tidak dandan dia masih tetap cantik dan tidak mengurangi kecantikan nya sama sekali,dia hanya memoles lipstik ringan di bibirnya supaya tidak kelihatan pucat.

Saat turun ke bawah menemui Devano yang sedang menunggunya di ruang tamu, Devano langsung pangling di buat hulya,dengan baju gamis warna gold dan hijab pasmina senada sehingga menciptakan kesan mewah,elegan dan terpancar ke cantikan nya.

"Dev... Kenapa liat aku gitu"(kata hulya)

"Gak papa, ya udah yuk kita langsung berangkat"(kata Devano)

"Yuk...." kata hulya dan langsung menggandeng tangan Devano.

Ketika di perjalanan hulya dan Devano banyak sekali mereka bicarakan bahkan mereka bercanda tawa sampai hulya sakit perut karena terlalu sering tertawa,apa yang di lakukan oleh Devano sehingga hulya tertawa seperti itu.

"Hulya kamu tau gak,dulu waktu aku masih SD mama bilang kalo aku itu cengeng banget... Di liat orang aja aku nangis,kata mama gimana aku mau main layaknya anak-anak lainnya." kata Devano bercerita sama hulya.

" oh ya... Tapi kok sekarang beda ya." kata hulya sambil terkekeh.

"Ya gak mungkin dong udah besar masih mau nangis, kan gak lucu." kata Devano.

"Hhhhh gak kebayang deh kalo kamu masih takut di liat orang." kata hulya terus saja ketawa.

"Hhhhhh aku juga gak bisa bayanginya." kata Devano yang ikut tertawa juga. hulya terus saja tertawa sampai perutnya sakit.

"Udah ah jangan banyak ketawa." kata Devano.

"Kenapa." kata hulya heran.

"Gak baik buat kesehatan aku." kata Devano.

"Emangnya apa hubungan ketawa aku sama kesehatan kamu." kata hulya.

"Kamu itu kalo sering ketawa dan senyum,bikin aku diabetes." kata Devano dengan serius.

"Ck ada-ada aja kamu ini Dev." kata hulya.

Tak terasa merekapun sampai di rumah megah tapi ya masih megahnya mansion Devano,hulya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Arkan dan Tante sama om nya.

"Dev ayo cepetan." kata hulya yang geregetan liat Devano jalan yang terlalu lambat.

"Gak gandengan tangan ya." Kata Devano.

"Ah iya lupa." kata hulya dan langsung menggandeng tangan Devano.

Devano dan hulya pun langsung masuk ke dalam rumah megah itu,saat mereka masuk semua mata orang tertuju kepada mereka berdua, banyak yang bilang mereka pasangan yang serasi tapi ada juga bilang tidak dan untuk para lelaki banyak yang bilang kalo hulya sangat cantik, Devano rasanya menyesal pergi ke pesta ini karena ujung-ujung nya orang-orang juga masih melihat ke arah hulya.

Saat sampai mereka langsung menghampiri Arkan dan keluarga hulya lainnya,hulya memperkenalkan Devano dengan para sepupunya,dan banyak yang bilang Devano tampan sampai hulya pun iri karena sepupunya pada mau minta selfi kepada Devano, mereka berbincang banyak hal.

"Hulya kenapa kamu tidak menggunakan makeup." Kata Arkan heran.

"Apakah kelihatan aneh...,Dev yang marah." kata hulya kesal.

"Tidak ya walaupun kamu kelihatan kusam." Kata arkan menahan tawanya.

"Ck tuh Dev kamu dengarkan, masa' aku ke pesta ulang tahun gak menggunakan makeup sih." kata hulya.

"Udah lah jangan dengar kata Arkan,kamu di hadapan ku tetap cantik dan gak pernah berubah kecantikan nya." kata Devano. hulya melebarkan matanya dia tidak menyangka kalo Devano mengucapkan kalimat itu dengan tulus dan di hadapan orang banyak.ketika hulya ingin membalas ucapan devano, Devano menerima telepon dari seseorang dan Devano pun langsung permisi pergi.

"Siapa yang nelpon dia." kata arkan.

"Gak tau, ya udah aku samperin ayah,bunda dan mama ,papa kamu ya." kata hulya.

"Oke." kata arkan.

Arkan yang penasaran dengan siapa Devano bertelponan akhirnya Arkan menyusul Devano,ketika Arkan sudah menemukan Devano betapa terkejutnya dia melihat Devano bercumbu mesra dengan wanita lain,melihat itu arkan langsung mengabadikan foto mereka dan mengirimkan nya ke pada hulya.

Ketika hulya menerima pesan dari arkan hulya langsung menangis dan memeluk bundanya.

Hulya POV:

Tega kamu Dev,kamu sudah membuat aku mulai menerima kamu tapi kamu malah menyakiti ku lagi,sakit rasanya tapi rasa sakit itu tidak kelihatan lukanya,ingin rasanya hulya menjerit dan mengatakan bahwa Devano adalah laki-laki paling brengsek di muka bumi ini.dia mau bilang kalo Devano telah menyiksa fisik dan batinnya tapi semua itu hanyalah hayalan semata karna hulya tidak bisa dia ternyata sudah menyayangi Devano, dia ingin sekali pergi dari pesta ulang tahun itu hulya benar-benar kacau saat ini

Bersambung....


next chapter

Chương 40: suamiku psikopat 39(menghapus jejak bibirnya)

"sayang kamu kenapa..." kata Anita khawatir karena hulya terus saja menangis meskipun sudah di suruh minum.

"Ya hulya kamu kenapa." kata Alisa kembaran Anita,yang merupakan tantenya hulya.

Hulya tak menjawab dia masih menangis dan tak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terus saja keluarganya lontarkan. Ketika hulya sudah berhenti menangis Devano baru datang di hadapan keluarga arkan dan hulya.

"Dev kamu dari mana,terus tadi istri kamu nangis terus." kata Anita heran kenapa Devano baru muncul ketika istrinya sudah berhenti menangis.

"Dev ada urusan sebentar tadi Bun,em... Boleh pinjem hulya nya." kata Devano.

"Oh ya silahkan." kata Anita.

"Ayo sayang." kata Devano mengajak hulya.

Hulya menggeleng kan Kapala nya dia tidak mau ikut dengan devano.

"Yaya lebih baik kamu ikut, kalian selesai kan dulu masalah kalian." kata arkan yang baru saja datang.

"Masalah..., masalah apa." kata Anita.

"Biasa Tante kan kalo kita berkeluarga emang begitu." kata arkan.

"Ck emang kamu ngerti, nikah aja belum." kata Alisa.

"Mama kan aku suka baca." kata arkan.

"Em... Sayang bener kata arkan, sebaiknya kamu ikut dengan Dev dulu." kata Anita sambil menghapus air mata putrinya.

Hulya pun akhirnya mau ikut dengan devano dan akhirnya devano bisa membawa hulya menjauh dari keramaian, sekarang mereka berada di taman belakang rumah keluarga arkan.

"Kamu kenapa sih." kata Devano dan langsung memeluk hulya.

"Lepaskan...." kata hulya dengan berteriak dan berusaha melepaskan pelukannya. ketika pelukannya terlepas hulya melihat ke arah bibir Devano,dia sangat jijik dengan bibir itu dia muak melihat wanita lain menikmati bibir suaminya, entah dorongan dari mana hulya langsung menyambar bibir Devano dan menciumnya dengan ganas sehingga membuat bibir Devano berdarah sampai darahnya mengalir ke dagu Devano, setelah merasakan bibir Devano berdarah hulya langsung melepaskan ciumannya.

"Waw kamu ganas sekali sayang." kata Devano sambil menghapus darah yang ada di bibirnya.

"Jangan pura-pura baik sama aku,aku melakukan itu karena ingin menghapus jejak bibir resa dari bibir kamu" kata hulya dengan emosi yang membara.

"Kamu..." ucapan devano langsung di potong oleh hulya.

"Ya aku mengetahui nya,dan selamat telah membuat aku hancur dev. Aku pikir hari ini kamu benar-benar tak mau menemui wanita murahan itu tapi aku salah.... Aku salah karena itu tidak akan pernah mungkin terjadi." kata hulya dengan amarah yang membara.

"Sekarang aku tanya sama kamu,apa alasan kamu menyuruh aku untuk tidak dandan." kata hulya yang sudah menangis.

"Aku gak mau kamu di lihat oleh orang lain." kata Devano.

"Hhhhh..... Kamu licik Dev,itu bukan alasan sebenarnya kamu nyuruh aku tidak dandan supaya kamu ada alasan kan untuk berpaling dengan wanita lain, kamu pikir aku bodoh kamu pikir aku tidak bisa kayak kamu." kata hulya membentak Devano.

"Jangan pernah selingkuh dari aku." kata Devano.

"Kamu yang mengajariku Dev..." kata hulya. Devano yang mendengar penuturan hulya langsung naik pitam dan dengan satu tarikan hulya sudah berada dalam pelukannya, Devano langsung mencengkeram erat pinggang hulya sampai hulya merasakan kesakitan.

"St.... Kamu menyiksa ku bodoh." kata hulya.

"Kamu yang membuat ku menyiksa mu hulya." kata Devano.

" Lepasin aku." kata hulya yang sudah meneteskan air matanya.

"Inget ini peringatan pertama dan terakhir,jangan pernah selingkuh dari aku. Jika itu sampai terjadi nyawa kamu ,orang itu dan keluarga kalian akan menjadi jaminan nya." kata Devano dengan suara bak iblis di telinga hulya.

" Kalo begitu kamu juga jangan pernah lagi berhubungan dengan resa wanita murahan itu." kata hulya.

"Itu tidak bisa." kata Devano sambil melepaskan hulya dari pelukannya.

"Kenapa tidak....,aku saja bisa kenapa kamu tidak." kata hulya.

"Turuti saja perintah ku hulya Anggara." kata Devano sambil mencengkram dagu hulya dengan kuat dan setelah itu dia menggantikan posisi tangannya ke tengkuk leher hulya dan dia langsung mengecup singkat bibir hulya.

"Kita pulang sekarang." kata Devano itu bukan ajakan, tawaran atau semacam nya tapi itu perintah.

"Keluarga ku." kata hulya dan langsung pergi dari hadapan Devano. Devano tau maksud hulya , hulya ingin menemui keluarga nya terlebih dahulu sebelum mereka pulang,Devano pun memutuskan untuk menyusul hulya menemui keluarga nya.

"Bunda hulya sama Dev pamit dulu ya." kata hulya.

"Loh kok cepet banget,kan acaranya belum di mulai." kata Alisa.

"Iya sayang ayah sama om Bima aja belum ada." kata Anita.

"Maaf Tante,Bun karena badan hulya kurang enak jadi hulya ajak Dev pulang duluan." bohong hulya.

"Ya udah kalo gitu, tapi kalian hati-hati ya." kata Anita.

"Iya Bun,titip salam ya buat ayah sama om Bima dan juga Arkan." kata hulya.

"Iya nanti bunda sampai kan." kata Anita. hulya dan Devano pun pamit pulang, ketika di mobil hulya kembali menetes kan air matanya dia masih kebayang dengan foto yang di kirim oleh Arkan kepada dirinya, Devano yang melihat hulya menangis lagi langsung memberhentikan mobilnya di jalan sepi.

"Kamu kenapa lagi." kata Devano yang sudah memegang pipi hulya. hulya yang kaget langsung melotot melihat Devano pasal nya hulya dari tadi menangis sambil melamun.

"Lepaskan." kata hulya menghempas tangan Devano.

"Kalo begitu berhenti menangis." kata Devano dengan sinis.

"Apa peduli kamu sih kalo aku nangis." kata hulya.

"Aku tidak suka liat kamu nangis." kata Devano.

"Gak suka liat aku nangis..., Tapi suka buat aku nangis. Lucu ya kamu Dev." kata hulya heran dengan Devano. Devano tak menjawab ucapan hulya dia lebih memilih untuk melajukan mobilnya,ketika mereka sudah sampai Devano langsung menarik hulya menuju kamar, tapi bukan kamar hulya melainkan kamar Devano. Hulya yang menyadari ke mana Devano akan membawanya langsung berteriak dan memberontak tidak mau.

"Dev.... Aku gak mau ke kamar jahanam itu." kata hulya.

"Aku mau kita tidur di kamar aku malam ini." kata Devano.

"Aku gak mau... Lepasin aku Dev." kata hulya.

"Pokonya kamu harus mau." kata Devano.

"Aku gak mau Dev.... Aku gak mau." Kata hulya.

"Harus hulya ... Kamu harus tidur di kamar ku malam ini." Kata Devano.

Hulya berpikir gimana caranya dia keluar dari paksaan Devano ini, tapi sebelum itu dia harus menuruti kemauan Devano terlebih dahulu.

Hulya POV:

Kalau aku tidur di kamar biadab itu aku gak jamin jika aku bisa selamat dari Devano dan aku juga gak yakin kalo aku masih perawan, pasalnya kalo tidur di kamar aku, Devano selalu aku kasih minum di dalam minum itu aku kasih obat tidur dan di AC nya juga aku kasih obat tidur yang berbentuk pewangi ruangan yang sengaja aku ciptakan secara diam-diam, supaya Devano tidak bisa macam-macam dengan diriku dan aku juga bisa tidurnya nyenyak dan aman. tapi jika aku tidur di kamar Devano bagaimana aku bisa membuatnya tertidur.

Ah.... Aku tau....

Bersambung...


SUY NGHĨ CỦA NGƯỜI SÁNG TẠO
Eka63_63 Eka63_63

hanya penulis biasa dan masih banyak kekurangan nya, jangan lupa riview, tekan tombol power stone dan bintang nya ya teman-teman (^^). selamat membaca semoga suka dengan ceritanya^^

Bangka Belitung

Desa pangkal niur,20 Januari 2021

eka63_63

Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C39
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank 200+ Bảng xếp hạng PS
    Stone 0 Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập

    tip bình luận đoạn văn

    Tính năng bình luận đoạn văn hiện đã có trên Web! Di chuyển chuột qua bất kỳ đoạn nào và nhấp vào biểu tượng để thêm nhận xét của bạn.

    Ngoài ra, bạn luôn có thể tắt / bật nó trong Cài đặt.

    ĐÃ NHẬN ĐƯỢC