Setiap kali Randy bangun, dia hanya ingin ditelan hidup - hidup oleh kasurnya agar ia tidak perlu bertemu dengan Chloe. Lebih baik dia mati pengangguran daripada harus menjadi babu wanita itu!
Singkat kata, semenjak Randy menjadi asisten pribadi Chloe, nasib buruk selalu berdatangan setiap hari.
Kalau boleh jujur, Randy merasa seperti ia dipekerjakan sebagai pembantu Chloe, bukan asisten pribadinya.
Jika bisa diukur, bekerja menjadi pembantu wanita itu 90 persen. Sedangkan menjadi asisten pribadi wanita itu, yang awalnya ia berpikir hanya di dunia pekerjaan saja tidak sampai dibawa ke kehidupan pribadi, hanya 10 persen saja.
Mungkin jika teman - temannya tahu apa pekerjaannya sekarang, mereka pasti menganggapnya sebagai pengecut. Pria mana yang mau tunduk dengan wanita yang memperlakukannya seperti keset!?