"Lisa, maafkan aku.. Aku tidak ingin membuatmu semakin tersiksa di sini, sebaiknya kamu pulang dan kemasi barang - barangmu… Aku berharap hidupmu akan lebih baik dan bahagia di masa depan daripada hidupku," ucap Oscar dengan suara terbata.
"Aku tidak butuh doamu Oscar," balas Lisa singkat dan tajam. Ia bangkit dari tempatnya besimpuh, merapikan gaun putihnya yang kusut dan ternoda debu lalu berbalik.
Ketika Lisa menarik gagang pintu, Andien sudah ada di depan pintu ruang presdir dengan ekspresi marah dan berapi - api. Sepertinya sahabat Lisa itu akan menumpahkan api kemarahan di ruangan itu.
"Andien lo ngapain di sini?" tanya Lisa keheranan.
Dari kejauhan, Andien mendapati pemandangan tidak menyenangkan di depannya; Clara tengah menggenggam lengan Oscar dan menggelayut di sebelah pria berambut pirang itu seperti wanita tak punya malu.