"Thanks Ngga, gue nyaris aja ngundurin diri tadi kalo lo nggak ngebantuin gue. Ngomong - ngomong, maaf kalo cara gue nolak cinta lo kasar banget kemaren," ucap Lisa dari seberang.
"Udahlah nggak papa, lagian gue juga salah maksain lo. Gue minta maaf juga, asli gue diluar kendali kemaren. Gue impulsif banget kemaren malem. Gue janji nggak akan terulang lagi deh yang kayak kemaren malem," balas Rangga pelan.
"Oke, gue bobo duluan ya? Capek seharian di kantor." Setelah keduanya selesai bercakap, Lisa menutup panggilan itu lalu mematikkan lampu kamar kosnya, bersiap untuk pergi ke alam mimpi.
Keesokan harinya, di ruang departemen keuangan Hotel Cendana. Lisa dipanggil oleh si manajer untuk menghadap dirinya di ruang manajer. Dengan tenang, Lisa melangkah masuk lalu menyapa si manajer dengan sopan. Ia menarik kursi yang ada di depan meja si manajer lalu duduk di atasnya, menyilangkan kakinya sambil berpangku tangan.
"Ada apa Pak?" tanya Lisa sopan.