"Ayo kita temui mereka. Mereka pasti mencemaskan kita."
Perkataan itu terucap dari mulut Emily setelah cukup lama dia menangis dalam pelukanku. Kulihat dia sudah mulai tenang, dan memang benar yang dia katakana, kami harus segera menemui teman-teman kami karena mereka pasti sangat heran dengan tindakan Emily tadi. Mungkin mereka sedang mengkhawatirkan kami sekarang.
"Kau baik-baik saja, kan, Emily?" tanyaku memastikan.
Emily mengangguk. "Hm, aku baik-baik saja. Aku mengerti maksudmu. Aku mempercayaimu, Elliot. Tersenyum ... tersenyum ... kita harus tersenyum menyaksikan pernikahan teman-teman kita."
Emily mengatakan itu dengan berusaha menahan tangis. Aku tidak kuasa melihatnya. Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya dan dengan lembut aku kecup bibirnya. Setelah itu aku kembali memeluknya erat, aku membenamkan kepalanya di dadaku.
"Emily ... Emily ... maafkan aku. Tapi aku janji, kita pasti akan menikah. Bersabarlah sebentar lagi."