"Iya … Iya gampang. nanti aku akan menelfonmu jika kerjaanku sudah selesai
... jenn... tolong kamu temenin pras makan yahh..., aku harus keatas duluan bye… ", tanpa menunggu jawabban jenny, anita langsung berjalan pergi meninggalkan meja mereka, jenny dan prastian tampak kompak terbengong dibuatnya.
Perasaan kecewa terlukis jelas diwajah prastian. namun ia juga merasa tidak berdaya dengan keadaan-nya. ia tahu, dirinya kini bukanlah siapapun bagi anita. prastian menarik nafasnya dalam-dalam. merasa seperti ada beban berat didadanya hingga membuatnya terasa sesak bernafas. tatapan matanya sayu mengantar kepergian anita hingga menghilang dari pandangannya.
dengan berat hati ia terpaksa membiarkan anita pergi. dan ia hanya dapat pasrah mendapati dirinya kini justru menghabiskan waktu istirahat siang berdua saja dengan jenny.