'Aghhh, seharusnya aku tidak tergesa-gesa menyatakan cinta pada nita. tentu saja ia masih belum siap menerima cintaku. setelah kegagalan pernikahannya dengan suaminya. lelaki brengsek itu telah memberi banyak trauma dihatinya. gara-gara dia. nita melalui banyak kesulitan. jadi wajar saja jika ia butuh waktu lama memulihkan diri untuk percaya kembali akan cinta... hmm'
"Maafkan aku telah mengejutkanmu nit... it's okay. kita jalani saja pelan-pelan. tidak perlu terburu-buru. kita jalani saja apa adanya. biarkan semua mengalir seperti air...." Anita terhenyak sesaat. menatap prastian penuh arti. seperti biasa, prastian begitu sabar menghadapinya. bahkan tidak ada rasa marah yang tergambar diwajahnya. Prastian tampak bersikap begitu tenang dan rileks. seolah penolakan cintanya tidak berpengaruh sama sekali padanya.
"Terima kasih pras... maafkan aku..."