"Dasar wanita gila !" maki Hans kesal, wajahnya terang-terangan menunjukkan rasa jijiknya pada Vanessa. namun Vanessa tidak peduli, ia tersenyum dengan penuh percaya diri. dan justru mendekatkan bibirnya tepat didepan telinga Hans, "Dan wanita gila ini, akan menunggumu... at room 37,Anyelir.... kau bisa datang setelah selesai dengan isterimu... jangan khawatir, aku akan bersabar menunggumu. okay" bisik Vanessa pelan, ia lalu kembali duduk dengan tegap, dan mengedipkan satu matanya kearah Hans sambil menyesap sampanye dalam gelasnya dengan ekspresi tenang.
"Jangan malam ini.... nanti isteriku curiga," jawab Hans gusar. seolah sedang memohon pengertian Vanessa.
"Kalau begitu, Sepertinya kau harus bekerja lebih keras lagi, agar ia tidak mengetahuinya... ",
"Ness.... dengarkan aku. kamu tidak boleh egois begini padaku. kita ketemu dijakarta saja. Okay."