Tải xuống ứng dụng
65% Sewaktu Kamu Dewasa / Chapter 39: Akulah Orang yang Akan Menjadi Suaminya Kelak

Chương 39: Akulah Orang yang Akan Menjadi Suaminya Kelak

Biên tập viên: Wave Literature

Ji Xiaonian mengajak Yu Shengjie keluar untuk berjalan-jalan. Berhubung pria itu adalah tamu di rumahnya dan juga karena terpikir mengenai permasalahan keluarganya, dia mengajaknya berjalan-jalan dan mengenalkannya pada lingkungan sekitar.

"Bagaimana? Lingkungan di sekitar sini lumayan, kan? Lihat ke sebelah sana, banyak tanaman-tanaman hijau. Sangat indah, kan?" kata Ji Xiaonian pada Yu Shengjie.

"Lihat juga patung yang ada di sebelah sana, terlihat familiar, kan? Ya… Walaupun patung itu tidak mengenakan celana," tutur Ji Xiaonian sambil tertawa.

"Dan juga di sana ada sebuah danau. Ketika musim gugur tiba, teratai yang ada di sana terlihat sangat indah. Di dalam danau itu juga terdapat banyak ikan. Ketika musim dingin, kamu juga dapat menemukan kepiting-kepiting kecil di dalamnya," tambahnya lagi.

"Terus, terus, itu juga…" ucapnya lagi. 

Ji Xiaonian terus-terusan menunjuk ke sekeliling dan menjelaskannya satu per satu pada Yu Shengjie. Tanpa disadari, mereka telah berjalan sampai di depan vila keluarga Bai.

Melihat lampu di rumah itu menyala dengan terangnya, seketika itu juga Ji Xiaonian menghentikan langkahnya. Mulutnya yang sedari tadi tidak berhenti berceloteh itu, juga terdiam seketika. Penyebabnya adalah pemandangan yang kini ada di hadapannya. 

Dilihatnya dari kaca jendela besar itu, suasana di dalam ruang tamu keluarga Bai. Fang Miaoling terlihat duduk di tengah-tengah kedua orang tua Bai Yan. Ditambah lagi dia melihat paman dan bibi tampak tertawa bahagia bersama teman sekamarnya tersebut.

Sedangkan Bai Yan terlihat duduk di samping, walaupun tidak terlihat gerak-gerik di mulutnya, namun senyum hangat menghiasi wajahnya. Sebuah senyuman yang tidak pernah ditunjukkan pria itu selama sedang berada dengan dirinya, Ji Xiaonian. Entah mengapa, saat itu juga hatinya terasa sesak. Rasanya ada sebuah perasaan yang menyakitkan di dalam hatinya yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Jadi mereka sudah tidak memedulikan aku lagi setelah memiliki Fang Miaoling? Gumam Ji Xiaonian kecewa.

Kemarin adalah hari ulang tahun Ji Xiaonian, tetapi Paman dan Bibi Bai sama sekali tidak datang untuk merayakan ulang tahun bersama dirinya. Bahkan menelpon untuk memberikan selamat saja tidak. Belum lagi hari ini Bai Yan menjemput Fang Miaoling juga sama sekali tidak memperdulikan dirinya.

Sekarang melihat mereka bercanda dengan begitu bahagianya, membuat rasa iri muncul di hati Ji Xiaonian. Rasanya bagaikan ada sebongkah batu besar yang mengganjal di hatinya. Perlahan-lahan dia membalikkan badannya dan berjalan melangkah kembali ke arah rumahnya sendiri.

"Ada apa? Mengapa tiba-tiba pulang?" tanya Yu Shengjie kebingungan.

Melihat Ji Xiaonian tiba-tiba menghentikan langkah kakinya, lalu berdiri di sana sambil melihat ke arah jendela besar itu, Yu Shengjie dengan penasaran ikut berdiri di sebelahnya. Mengikuti arah pandangan gadis itu, dia melihat sebuah keluarga yang terlihat harmonis sedang bercanda tawa di dalamnya.

Mendengar pertanyaan Yu Shengjie, Ji Xiaonian cepat-cepat berusaha menutupi rasa sedih yang terpancar di wajahnya. "Aku tiba-tiba tidak enak badan. Kita pulang saja untuk beristirahat," ucapnya tanpa semangat. 

Setelah mengucapkan hal itu, Ji Xiaonian terlihat terburu-buru berjalan kembali menuju ke rumahnya, seolah-olah ingin melarikan diri dari sesuatu. Melihat sepupunya yang tiba-tiba bertingkah laku mencurigakan, Yu Shengjie merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengannya. Dia sekali lagi menoleh ke arah jendela kaca itu, lalu berpikir sejenak sebelum cepat-cepat menyusulnya untuk pulang ke rumah.

***

Setelah bersama kedua orang tuanya dan Fang Miaoling makan bersama, Bai Yan dan yang lainnya duduk di ruang tamu dan mengobrol sejenak. Namun, dia terlihat gelisah dan terus-terusan melihat arloji yang ada di tangan kirinya.

Lalu, tidak lama kemudian, Bai Yan bangkit berdiri dan mengambil jas miliknya sembari berkata, "Ayah, Ibu, aku masih ada sedikit urusan. Aku keluar dulu untuk mengurusnya. Kalian mengobrol saja dulu, ya." 

"Pergilah. Cepat pulang untuk beristirahat," tutur Bai Yun sambil melambai-lambaikan tangannya.

Sementara Bai Qilin tidak mengatakan apa-apa. Namun, ketika melihat Bai Yan pergi menjauh, dia tiba-tiba berseru, "Xiao Bai, aku dengar Ji Chen pergi keluar negeri, jadi kamu jangan lupa untuk menjenguk Xiaonian."

"Baik," sahut Bai Yan sambil menoleh ke arah ayahnya sekilas sebelum berjalan keluar dan menutup pintu.

"Paman, yang paman maksud dengan orang yang bernama Xiaonian itu apakah Ji Xiaonian?" tanya Fang Miaoling penasaran setelah melihat Bai Yan telah pergi.

Tidak! Pasti bukan gadis yang satu itu. Dia kan berasal dari keluarga biasa sama seperti aku dan yang lainnya. Mustahil jika dia bisa mengenal keluarga Bai Yan yang merupakan keluarga elit ini. Ya! Pasti hanya namanya saja yang sama, batin Fang Miaoling.

"Iya benar. Namanya Ji Xiaonian. Oh iya, bibi dengar dari Bai Yan, kamu dan Xiaonian adalah teman sekamar, ya? Kebetulan sekali! Kalian berdua bisa sering-sering bermain bersama di sini. Miaoling, kalau ada yang tidak kamu mengerti, atau kamu merasa bosan, jangan lupa untuk mencari Xiaonian. Kalian berdua kan seumuran, pasti banyak topik yang bisa dibicarakan," tutur Bai Yun sambil tersenyum.

Mendengar hal itu, Fang Miaoling terpaku dan merasa sangat bodoh seketika itu juga. Ternyata benar, Ji Xiaonian yang dimaksud adalah Ji Xiaonian yang aku kenal. Ternyata benar, Ji Xiaonian sudah mengenal Bai Yan dari sebelumnya. Dan ternyata, Ji Xiaonian bukanlah gadis seperti yang aku kira sebelumnya. Ji Xiaonian bukan sengaja menggoda Bai Yan di hadapanku. Ternyata aku telah salah sangka terhadap gadis itu selama ini, batinnya lagi.

***

Begitu Bai Yan keluar dari rumahnya, dia langsung berjalan menuju ke rumah Ji Xiaonian. Sebenarnya dia tidak memiliki urusan apapun, namun karena ingat akan gadis itu yang seorang diri di rumah, jadi dia berniat untuk pergi ke rumahnya untuk memastikan gadis itu baik-baik saja.

Terpikir akan Ji Chen sedang tidak berada di rumah, Ji Xiaonian pasti merasa bosan di rumah seorang diri. Ditambah lagi gadis itu sangat gemar makan camilan ringan, jadi Bai Yan menoleh ke arah minimarket yang berada tidak jauh dari sana. Dia pun segera melangkahkan kakinya untuk membeli beberapa makanan kecil yang akan diberikannya pada gadis kecil itu.

Setelah selesai membeli beberapa makanan ringan kesukaan Ji Xiaonian, Bai Yan kini telah berdiri di depan pintu pagar rumah keluarga Ji dan menekan tombol belnya.

Ji Xiaonian telah naik ke kamarnya setelah sampai ke rumahnya, sedangkan Yu Shengjie telah bersiap untuk mengunci pintu dan pergi ke kamarnya untuk beristirahat. Namun, tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, dia pun cepat-cepat berjalan untuk membukakan pintu.

Setelah pintu terbuka, di depan pintu dilihatnya seorang pria berdiri di sana. Yu Shengjie memperhatikan wajah pria itu sambil berusaha mengingat-ingat akan sesuatu. Bukannya orang ini adalah pria yang tadi ada di dalam rumah itu? Buat apa dia kemari? Batinnya dengan heran.

Sementara Bai Yan juga cukup terkejut melihat ada seorang pria yang tidak pernah dilihatnya membukakan pintu rumah keluarga Ji. Alisnya terus-terusan berkerut selama dirinya berusaha mengamati pria yang ada di hadapannya itu.

Kalau tidak salah ingat, bukannya orang ini yang mencium Ji Xiaonian di kantin sekolah? Sedang apa dia disini? Batin Bai Yan tidak senang.

"Mencari siapa?" tanya Yu Shengjie. Pria yang ada di depannya ini entah mengapa memberinya tatapan dingin yang mencekam, terdapat sebuah perasaan mengintimidasi yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.

"Ji Xiaonian," jawab Bai Yan singkat. Lalu, dia berjalan masuk membawa makanan ringan yang ada di tangannya tanpa memperdulikan Yu Shengjie.

Setelah menutup pintu, Yu Shengjie segera menyusul Bai Yan yang sudah berada di dalam rumah. "Dia sedang tidak enak badan dan butuh istirahat. Memangnya ada perlu apa dengannya?"

Bai Yan menaruh makanan kecil yang dibawanya dan menaruhnya di meja. Lalu, menaiki tangga menuju kamar Ji Xiaonian tanpa menjawab pertanyaan Yu Shengjie.

Melihat dirinya sama sekali tidak dianggap, Yu Shengjie segera berlari untuk menahan Bai Yan. "Kamu siapa? Bukankah sudah kubilang dia sedang tidak enak badan dan harus beristirahat? Kalau benar memang ada keperluan dengannya, lebih baik besok saja datang kembali." Entah mengapa dia merasa, pria yang ada di depannya ini sulit untuk dihadapi.

Bai Yan menghentikan langkahnya dan melihat Yu Shengjie dengan tatapan dinginnya. Sambil tertawa sinis dia berkata dengan ketus, "Kamu tidak tahu siapa aku, berani-beraninya menghalangiku seperti ini? Berani sekali kamu! Baik, akan aku katakan padamu siapa aku."

Wibawa yang dimiliki Bai Yan memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Kini udara di sekitar ruangan itu terasa begitu menyesakkan dada rasanya.

Bai Yan maju satu langkah dan mendekatkan mulutnya ke telinga Yu Shengjie, lalu berkata dengan nada memprovokasi, "Aku adalah orang yang akan menjadi suaminya kelak. Salam kenal." 

Setelah mengucapkan hal itu, Bai Yan melewati Yu Shengjie begitu saja dan menaiki tangga menuju ke kamar Ji Xiaonian. Meninggalkan pemuda itu seorang diri dengan perasaan yang berkecamuk di dalam hatinya.

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan.

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya.

Terimakasih atas pengertian Anda.


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C39
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng dịch thuật
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập