Sesuatu bergerak dengan kecepatan cahaya, membelah langit malam, di bawah sinar bulan purnama, tiga warna mana dapat dilihat membekas di belakangnya.
Dan itu menuju ke arah mereka berada.
"Apalagi sekarang?" desahnya mengusap wajah frustasi.
Kedua Frys yang berada di tepi tebing tidak bisa melihat dengan jelas mengenai apa yang sebenarnya sedang menuju ke arah mereka.
Namun, cahaya yang bergerak cepat ke arah mereka tiba-tiba meredup dan menghilang entah kemana.
Hanya berselang beberapa menit tiba-tiba suara lengkingan ular kembali terdengar, suara yang berasal dari ular berkepala tiga itu menggelegar, dan detik berikutnya kabut darah kembali memenuhi udara.
Bergetar....
Daratan kembali bergetar. Ular berkepala tiga itu terjatuh dari ketinggian dengan beberapa bagian tubuh yang terpisah.