Begitu Elliana keluar dari kamar mandi, ia segera berpakaian dengan gaun berwarna biru tua dan memakai legging di bawahnya, dipadukan dengan wedges putih.
Ia ingin terlihat canggih, pantas, namun terhormat dengan cara dia berpakaian.
Itu adalah gaun setengah terbuka di bahu dengan leher yang kecil dan lengan lonceng yang menjangkau pergelangan tangannya. Rok dari gaun itu lumayan berumbai dan agak dipleat ke sisi kiri.
Ia mengenakan liontin bunga tetesan hujan yang kecil bersama dengan anting-anting benang panjang yang cocok yang menjangkau lehernya.
Elliana menatap cermin dan mengoleskan sedikit lip gloss. Dengan mengangguk pada penampilannya, ia siap pergi ketika ia melihat ponselnya bergetar dengan panggilan masuk dari Marcello.
Ia mengerutkan kening.
Tepat. Ia tadi juga menelepon dan ia belum juga mengangkat panggilannya. Apa yang begitu penting sehingga ia meneleponnya berulang kali? Elliana mengerutkan kening.