Tải xuống ứng dụng
11.71% Princess Pamela / Chapter 28: Kecurigaan Drak

Chương 28: Kecurigaan Drak

Seusai mandi bersama di malam itu, Pamela dan Drak mulai bergegas ka kamar.

Pamela meraih handuk dengan cepat, dia berusaha sebisa mungkin agar Drak tidak dapat melihat lekuk tubuhnya secara jelas. Tentu saja dia tidak ingin hal buruk terjadi kepadanya, Pamela belum siap.

"Kenapa buru-buru? Kau tidak mau menungguku?" tanya Drak.

"Kenapa harus menunggumu? Kau masih ingat arah jalan ke kamar, 'kan?" sahut Pamela.

"Hmm!" Drak mendengus kesal, dia pun kembali memejamkan matanya dengan bersandar di sisi bak mandi.

Pamela masuk ke dalam  kamar lebih duluan, dia juga menggunkan piyama tidurnya dengan cepat-cepat.

"Aku harus berpakaian lengkap sebelum dia datang!" ujarnya.

Setelah itu Pamela langsung membaringkan  tubuhnya dan menutupnya dengan selimut tebal.

Pamela mulai memejamkan mata, dan lamat-lamat dia mendengar langkah kaki.

'Ah, dia sudah kembali, ya?' batin Pamela. 'Oh, astaga! Kenapa aku belum juga tidur? Kenapa hanya mataku yang terpejam, tapi otakku masih berpikir keras!' batin Pamela mulai berkecamuk.

Kedua matanya seakan pegal karena dipaksa memejamkan mata, padahal dia sama sekali tidak mengantuk.

Dia berharap bisa tertidur dengan lelap, namun nyatanya malah tidak bisa tidur sama sekali.

Perlahan Drak mengenakan pakaian tidurnya. Dan dia tidur bersebelahan dengan Pamela.

Sesaat Drak melirik kearah wanita yang ada di sampingnya.

'Dia tidur sampai harus menutup seluruh tubuhnya dengan selimut setebal itu?' batin Drak, 'memangnya dia bisa bernapas, ya?'

Drak tersenyum licik, sebenarnya dia tahu alasan Ximena melakukan hal ini.

'Kau pasti ketakutan jika aku akan melakukan sesuatu kepadamu, kan?' Drak pun kembali bangkit.

'Aku tidak mungkin bercinta dengan adikku sendiri! Aku tidak segila Ibuku!'

'Kita ini masih ada ikatan darah! Dan aku membenci hal itu, kalau boleh protes ... aku tidak sudi memiliki ayah seperti Sky!'

'Dan kau adalah putrinya! Itu artinya ... kalau aku berbuat jahat kepadamu tidak masalah, 'kan?'

Mulai muncul niat buruk Drak kepada Ximena, namun dia mulai teringat dengan rencananya.

'Tapi aku masih butuh dia. Itu artinya aku tidak boleh mencelakai dia terlebih dahulu.'  Drak pun mengurungkan niat buruknya. Padahal tadi sempat ada keinginan untuk membunuh Ximena, tapi setelah ingat semua niat awalnya, keinginan buruk itu pun sirna.

Dan sekarang dia hanya ingin mempermainkan persaan Ximena.

Perlahan Drak mulai membuka selimut yang menutupi gadis itu.

Seketika Ximena alias Pamela tampak kaget.

"Kenapa kau membuka simutku?" tanya Pamela. Dan kedua mata Pamela menajam, dia benar-benar sangat waspada.

"Ayo bangun!" suruh Drak dengan kasar.

"Kenapa memaksa?" sengut Pamela.

"Jangan banyak bicara! Ayo bangun!" Drak menarik rambut Pamela dengan kasar.

"Akh, sakit!" teriak Pamela.

"Kau berani berteriak kepadaku!" cantas Drak.

"Habisnya kau saja berbuat kasar kepadaku! Menjambak rambut itu tidak sopan! Kau itu mirip Agnes dan kedua temannya!" teriak Pamela.

"Agnes itu siapa?" tanya Drak.

Seketika Pamela menutup mulutnya dengan kedua tangan. 'Astaga! Aku keceplosan lagi!' batin Pamela,

"Di-dia—" jawab Pamela dengan suara terbata-bata, dan kalimatnya langsung di potong oleh Drak.

"Siapa kau sebenarnya?" tanya Drak dengan nada mengintimidasi.

"Kenapa harus bertanya? Kau sudah tahu, 'kan? Jika aku ini Ximena! Putri dari Ratu Vivian!" jawab Pamela.

Drak mengangkat ujung bibirnya.  Dia menatap gadis itu dengan sinis. Drak seakan tak percaya dengan ucapan Pamela.

"Aku tahu, ada yang kau sembunyikan dariku!" pekik Drak.

Seketika jantung Pamela seakan copot dk saat itu juga. Drak berbicara dengan raut wajah yang menyeramkan.

Dan dia semakin ketakutan  saat mengingat ucapan Camelia.

Wanita itu pernah berkata kepada Pamela, jika Drak tak segan untuk membunuh pengawalnya atau siapapun yang telah membuatnya tak berkenan. Dan hal itu pula yang membuat Camelia mengingatkan kepada   Pamela agar selalu waspada dalam menghadapi Drak, walau dia juga memiliki kekuatan. Namun Drak bisa saja melakukan hal licik untuk menjatuhkan istrinya sendiri.

"Cepat bicara jujur. Atau aku akan—"

"Apa! Kau mau apa, Drak?!"

"Aku akan membunuhmu!" ancam Drak.

Pamela segera menelan salivannya mendengar ucapan Drak. Benar-benar membuat nyalinya menciut.

'Dia akan membunuhku? Oh, astaga!' bicara Pamela di dalam hati.

"Aku tahu kau sedang berbohong! Dan aku yakin jika kau itu bukanlah  Ximena!" ucap Drak.

"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu?! Aku ingin ini Ximena! Kau sedang mengigau, ya?" sangkal Pamela.

Namun Drak masih yakin tentang dugaannya sendiri.

"Tidak! Aku tidak nengigau!"  tegas Drak.

Lalu Drak menceritakan alasannya mengatakan hal itu kepada Ximena.

Sebelumnya gadis itu pernah berkata kepadanya, bahwa sampai kapan pun  Ximena tidak akan mau dinikahkan dengan Drak. Dan dia juga tidak peduli jika ayahnya akan mati di tangan Ratu Marigold.

Kala itu mereka beprtemu di sebuah hutan.

Drak sedang berburu, dan Ximena sedang bermain sendirian menyusuri hutan.

Dan di saat itu mereka tak sengaja berpapasan. Mereka sempat beradu mulut.

"Hei, Tuan Putri Tidak Beradap!"  sapa Drak dengan nada yang melecehkan.

Dan tentu saja hal itu membuat Ximena tidak terima.

"Kau tadi bilang apa?" sahut Ximena.

"Sopan sedikit berbicara denganku! Aku ini calon suamimu!" ucap Drak.

"Cih! Jangan berkhayal, Drak! Aku tidak sudi menjadi istrimu!" sahut Ximena.

"Aku juga tidak mau menjadi suamimu. Tapi kita tidak bisa mengelak. Mau tidak mau kau harus menjadi istriku!" ucap Drak.

"Tidak akan pernah! Karena aku akan menghindari perjodohan ini!" sahut Ximena.

"Bagaimana kau akan  menghindarinya, Ximena? Tidak akan bisa!" tegas Drak.

"Terang saja bisa, Drak! Bila perlu aku akan  meninggalkan Negeri Violet!  Sehingga ibumu yang rakus itu tidak bisa memanfaatkan aku!" ujar Ximena.

"Halah! Sok jual mahal! Kau pura-pura membenciku, padahal kau itu mengagumi wajah tampanku, 'kan?" sindir Drak.

"Cih! Aku tidak mengagumi wajah jelek dan angkuhmu itu Drak!" sahut Ximena.

Tentu saja hal itu membuat Drak tak terima.

Drak hendak melayangkan bogeman mentah pada Ximena, namun Ximena malah membalikkan pukulan itu terlebih dahulu dengan sihirnya, sehingga tangan Drak malah berbalik memukul wajahnya sendiri.

Salah satu pengawal Drak ada yang menertawakan kejadian itu, dan Drak langsung membunuh pengawalnya saat itu juga.

"Cih! Pria yang kasar!" cerca Ximana.

Setelah itu Ximena mengepakkan sayapnya lalu terbang menjauh.

***

Berkat ingatan itu membuat Drak menjadi curiga dengan gadis yang ada di hadapannya ini.

Bisa saja jika Ximena memang sudah pergi dari istana, dan mengirim orang lain untuk berpura-pura menjadi dirinya.

"Drak, percayalah. Bahwa aku ini Ximena, bukan Pamela!" Dan setelah melontarkan kalimat itu Pamela segera menutup mulutnya sendiri, lagi-lagi dia keceplosan.

"Oh, jadi namamu itu Pamela, ya?" tanya Drak seraya melirik Pamela dengan dengusan penuh kemarahan.

Bersambung ....


next chapter
Load failed, please RETRY

Quà tặng

Quà tặng -- Nhận quà

    Tình trạng nguồn điện hàng tuần

    Rank -- Xếp hạng Quyền lực
    Stone -- Đá Quyền lực

    Đặt mua hàng loạt

    Mục lục

    Cài đặt hiển thị

    Nền

    Phông

    Kích thước

    Việc quản lý bình luận chương

    Viết đánh giá Trạng thái đọc: C28
    Không đăng được. Vui lòng thử lại
    • Chất lượng bài viết
    • Tính ổn định của các bản cập nhật
    • Phát triển câu chuyện
    • Thiết kế nhân vật
    • Bối cảnh thế giới

    Tổng điểm 0.0

    Đánh giá được đăng thành công! Đọc thêm đánh giá
    Bình chọn với Đá sức mạnh
    Rank NO.-- Bảng xếp hạng PS
    Stone -- Power Stone
    Báo cáo nội dung không phù hợp
    lỗi Mẹo

    Báo cáo hành động bất lương

    Chú thích đoạn văn

    Đăng nhập