"Mars sudah! lepasin, kasihan Venus!" ucap Kenzo dia merangkul tubuh putranya menjauhkannya dari tubuh putrinya yang saat ini tengah di lepas semua alat bantu itu.
"ENGGAK JANGAN SENTUH DIA! JANGAN! GUE MOHON JANGAN LEPAS ITU SEMUA! GUE MOHON JANGAN!" Teriak Mars, dia memeluk tubuh adiknya erat, tidak! dia tidak akan sanggup di tinggalkan olehnya.
Mars menangis dia tidak akan siap jika di tinggalkan oleh adiknya, tidak boleh Venus tidak boleh pergi. Mars mengusap pipi Venus lembut. Mengingat semua kebersamaan mereka, mengingat mereka sedari kecil sampai kini keduanya tumbuh bersama.
"Venus bangun! lo nggak mungkin ninggalin gue secepat ini, lo bilang kita mau masuk kampus yang sama bukan? kau bilang kau ingin menjadi aunty yang baik nantinya, kau bilang kau akan mentraktirku saat kau mendapatkan gaji pertamamu, hiks." Mars menangis.