Hap!
Hap!
Hap!
Suara langkah panglima laba-laba melangkah dan meloncat mencari sesama temannya yang berkedudukan panglima itu ke arah lain halaman istana. Dia mengelilingi halaman istana dalam wujud manusia setengah laba-laba raksasa yang di tangannya masih membawa senjata pedang. Di lihat tidak jauh dari Ratunya sekarat, hanya terpaut tiga puluh meter, tergeletak siluman laba-laba raksasa tergeletak di semak-semak belukar yang tumbuh di pinggir pagar istana.
"Hah! Itu dia!. Oh...tidak!, apa dia sudah mati?" gumam panglima yang satunya mendekati temannya yang sekarat akibat berhadapan dengan Nyai Wungu. Bola matanya langsung tertuju pada temannya yang tergeletak pingsan itu.
"Oh ternyata dia masih hidup, aku akan segera membawa dan melaporkannya pada sang Ratu, akan aku ubah wujudmu menjadi manusia dulu agar mudah aku bawa," gumam panglima laba-laba dalam hati.
Wus!