Kasur milik pendekar sutra ungu akhirnya di bawa ke kamar Putri Sekarwati. Dalam penyamarannya kakek Wungu itu tubuhnya di balut dengan beberapa kain, tetapi matanya di berikan celah sedikit untuk melihat keadaan saat siluman itu datang ke kamar. Jadi Nyai Wungu membalut suaminya itu agar mirip seperti guling, yang mana ketika tidur akan di peluknya ketika di tanya orang-orang. Kasur pendekar sutra ungu di dekatkan di bawah keranjang bayi milik tole Abimana. Dia melakukan penyamaran konyol itu ketika Pangeran Arya sedang pergi dan Putri Sekarwati sedang mandi, jadi membawa kasur dan guling besar yang isinya Kiai Wungu itu ketika kamar mereka kosong. Pertama dia membawa Pangeran Abimana yang agak mulai tertidur di keranjang bayi, di dalam kamar milik Putri Sekarwati suaminya di balut kain agar mirip menyerupai guling. Tetapi guling itu agak terlihat aneh dan sebesar manusia.
"Prajurit! Tolong bawa kasurku ke sini ya," kata Nyai Wungu kepada prajurit yang lewat.