© WebNovel
Matahari begitu teriknya seperti api. Panas matahari yang membara dari langit memaksa air di tanah menguap. Pohon willow melayu, dan jarangnya dedaunan membuat pohon-pohon itu terlihat sedang sakit.
Di sebuah tanah terbuka, sinar matahari menembus dahan-dahan dan dedaunan, beberapa ratus laki-laki dan perempuan duduk bersila dengan tenang. Saat itu, mereka menutup mata dan memiliki ekspresi wajah serius. Sesekali mereka membuang nafas bersama, menciptakan sebuah nada ritme. Selagi mereka melakukan pernafasan, sebuah cahaya samar yang susah dilihat oleh mata mulai bermunculan di sekitar mereka.
Angin mulai bertiup dengan lembutnya, mengepakkan pakaian yang mereka pakai. Sungguh sebuah pemandangan yang spektakuler.
Di hadapan ratusan bayangan, terletak sebuah lempengan batu. Di atas lempengan batu itu, pun, ada sosok laki-laki yang sedang duduk bersila dengan tenang. Tangannya selaras satu dengan yang lain, jemarinya bertumpuk dan matanya tertutup. Seakan ia sedang memasuki sebuah keadaan meditasi pengembangan.
Sosok itu memiliki penampilan yang masih muda. Ia memiliki rambut hitam lembut, agak sedikit berantakan, dan wajah lugunya terlihat sedikit kurus. Wajahnya memancarkan kenyamanan pada mereka yang melihatnya.
Saat ini, banyak cahaya yang bersinar mengelilingi pemuda itu. Dan, dari cahaya-cahaya itu, sebuah energi misterius tampak masuk ke tubuhnya.
Banyak pemuda dan pemudi yang tiba-tiba membuka mata mereka. Mereka menatap cahaya-cahaya yang mengelilingi pemuda di atas batu itu dan tak kuasa untuk tidak menjilat bibir mereka. Ekspresi iri muncul di wajah mereka dan bisik-bisik pun mulai merusak ketenangan tadi.
"Saudara Mu memang mengagumkan. Kita semua masih berada di level
"Heh, itu sudah pasti. Bukan hanya di East Branch, menurutku tidak banyak orang seumur Saudara Mu yang sebanding dengannya bahkan di seluruh Northern Spiritual Academy."
Seorang pemuda berbaju abu-abu yang berada dekat di depan tampak agak akrab dengan pemuda yang ada di atas batu. Mendengar bisik-bisik semua orang, ia tersenyum. Dia mengecilkan suaranya dan berkata, "Saudara Mu adalah orang yang terpilih dan berpartisipasi dalam "
"Five Great Academies?" Ketika mendengar kata-kata itu mereka sangat terpesona. Sebuah tekat mendidih di mata mereka. Tempat itu bisa dikatakan sebagai mimpi terbesar para pemuda. Bukan hanya seleksi untuk masuk "Five Great Academies" keras, mereka semua yang diterima di sana adalah jenius. Tak peduli siapa yang masuk, mereka pasti akan memiliki masa depan yang cerah.
"Saudara Mu memang luar biasa, ta... tapi, Saudara Mu baru berpartisipasi selama setahun. Kudengar mereka bilang kalau Saudara Mu adalah orang pertama yang dikeluarkan dari "Spiritual Road" sebelum waktunya berakhir…"
Seorang pemuda mengatakannya dengan ragu dan lirih. Tetapi, dia kemudian menambahkan: "Kita semua tahu kemampuan Saudara Mu. Bahkan dibandingkan para jenius dari seluruh dunia di dalam "Spiritual Road" itu, Saudara Mu tidak akan kalah. Dia dikeluarkan pasti karena dia diperlakukan dengan tidak adil!"
Para pemuda dan pemudi itu saling menatap satu sama lain. Masalah ini bukan rahasia dalam
Pemuda berbaju abu-abu itu merengut dan menyanggah: "Hmph, itu pasti karena orang-orang di "Spiritual Road" itu iri pada Saudara Mu dan mereka melakukan segala cara supaya Saudara Mu keluar. Tapi tak apa, dengan kemampuan Saudara Mu, dia pasti akan bisa masuk "Five Great Academies". Pada saat itu, semua orang akan mengerti dengan sendirinya."
Pemuda-pemudi itu memahami pesan itu. Meski mereka tahu Saudara Mu yang sedang mereka bicarakan itu amat sangat berbakat, tidak mudah untuk masuk ke Five Great Academies. Bagaimanapun juga, dia baru berlatih di "Spiritual Road" selama setahun. Itu tak bisa dikatakan sebagai pelatihan yang sukses. Dibandingkan dengan para jenius yang memang lulus dari "Spiritual Road", pasti, paling tidak, ada sedikit perbedaan.
"BAM!"
Akan tetapi, tepat saat mereka mendiskusikan hal ini, sebuah serpihan kayu tiba-tiba melayang dari arah lempengan batu itu dan mengenai dahi pemuda berbaju abu-abu. Kemudian diikuti omelan: "Su Ling, kau benar-benar memperlakukanku sebagai pajangan? Kau pikir aku tak akan bilang pada Guru Mo dan membuat kalian semua tinggal di East Branch untuk Tutorial Training selama liburan yang akan datang?"
Para pemuda-pemudi itu langsung mendongak. Mereka bisa melihat pemuda itu, yang tadi berlatih di atas lempengan batu, sudah membuka matanya. Sepasang mata hitam kelam itu seperti langit malam. Tempat terkuat dimana Spiritual Aura berkumpul secara penuh ada di mulutnya. Mulutnya tersenyum. Senyuman yang hangat dan cerah, membuat wajah pemuda itu terlihat semakin tampan.
Harus diakui, pemuda itu menarik perhatian.
"Hehe, Saudara Mu, jangan. Kami akhirnya bisa istirahat, aku masih ingin kembali untuk bersenang-senang sedikit. Kalau ayahku tahu aku melakukan sesuatu yang memalukan, Ia pasti akan menghabisiku." Pemuda berbaju abu-abu itu memegangi dahi nya dan tersenyum.
Pemuda dan pemudi di sekelilingnya tertawa, membuat atmosfer menjadi hidup.
"Kau juga tahu kalau Ayahmu itu agak kejam. Kalau kau tak bisa naik ke Spiritual Movement Stage dalam tiga bulan, kau hanya menunggu untuk dihajar." Pemuda yang bernama Mu Chen menggelengkan kepalanya dan menghela napas.
"Bagaimana bisa semudah itu naik ke Spiritual Movement Stage. Aku bukan monster sepertimu, Saudara Mu, yang bisa dengan santai berpartisipasi di "Spiritual Road"." Su Ling merengut dan langsung menutupi mulutnya. Meski masalah ini bukanlah rahasia di seluruh Northern Spiritual Realm dan Mu Chen tidak melarangnya, masalah dikeluarkan bukanlah sesuatu yang patut dipuji.
Pemuda bernama Mu Chen itu tersenyum. Ekspresinya tidak berubah banyak dan dia mengangkat kepalanya sedikit. Ia menatap dahan-dahan yang rusak oleh bintik-bintik cahaya dan matanya jelas menunjukkan tatapan yang rumit dan penuh nostalgia.
Spiritual Road, ya…
Aku penasaran bagaimana keadaan orang-orang itu. Mereka seharusnya sudah menyelesaikan latihan mereka. Kalau begitu, mereka sebentar lagi akan memasuki "Five Great Academies".
Dia juga…
Mu Chen menggigit bibirnya. Seorang gadis berpakaian hitam berwajah dingin dan cantik, bertubuh langsing; yang selalu membawa sebuah pedang panjang berwarna hitam gelap di punggungnya, muncul dalam benaknya.
Seraya bayangan gadis cantik itu bergerak, rambut peraknya yang terang bersinar bagai galaksi, menari bersama hembusan angin.
Ia adalah gadis misterius dan dingin itu, yang membuat orang lain merasa kalau perempuan itu gila. Ketika berlatih di Spiritual Road, perempuan itu mengejar Mu Chen selama setengah tahun mencoba untuk membunuhnya. Alasanya adalah karena Mu Chen pernah menyelamatkannya sekali. Ini juga yang membuat Mu Chen menggigit bibirnya.
Tetapi, saat Mu Chen dipaksa keluar, gadis itu adalah yang pertama mengayunkan pedangnya untuk menghadang orang di hadapannya tanpa keraguan sedikitpun.
Memikirkan wajahnya, yang tak pernah menunjukkan ekspresi sedikitpun, dan mempunyai potensi untuk menimbulkan bencana, menampakkan sedikit niat membunuh, membuat Mu Chen tak mampu menahan dan terhipnotis.
Sungguh membuat rindu.
"Ohhh, bukankah ini Saudara Mu, satu-satunya di Northern Spiritual Realm yang berpartisipasi dalam "Spiritual Road"? Kau membawa mereka ke sini untuk berlatih lagi? Pantas saja Guru Mo sangat memujamu."
Tepat saat Mu Chen tenggelam dalam perasaan rumit ini, suara dengan nanda tinggi muncul. Wajahnya yang tenang mendongak dan ia melihat selusin sosok orang perlahan berjalan mendekat. Pemimpin mereka adalah seorang pemuda dengan wajah arogan, mengunyah semacam rumput dan tersenyum saat melihat Mu Chen.
"Liu Che, apa yang orang-orang
Ratusan pelajar dari East Branch di tempat terbuka itu juga berdiri. Mereka menunjukkan tatapan tidak bersahabat pada orang-orang yang mendekat. Secara jumlah, mereka memiliki cukup momentum.
Di Northern Spiritual Academy ini, dibagi menjadi East Branch dan West Branch. Kedua pihak sering berkompetisi, tapi secara keseluruhan, West Branch selalu lebih kuat dari East Branch. Dulu murid-murid East Branch akan menghindari murid dari West Branch. Akan tetapi, selama satu tahun ini, keadaan telah banyak berubah. Alasan dibalik ini adalah karena kehadiran Mu Chen.
Tiga bulan lalu, di sebuah kompetisi antara dua siswa Earth Class, nomor tiga dari West Branch, Xue Dong, kalah dari Mu Chen. Hal ini menyebabkan banyak siswa East Branch akhirnya melampiaskan perasaan mereka dan juga membuat West Branch tidak searogan dulu.
Dan sekarang, orang-orang dari West Branch datang memanas-manasi Mu Chen. Su Ling dan yang lainnya tidak tahan.
"Oh, jadi, East Branch sekarang sudah sok. Kalian pikir, hanya dengan Mu Chen, kalian bisa menantang West Branch?"
Liu Chen melihat sekelompok orang dari East Branch, namun dia tidak terlihat takut. Malahan, ia sedikit menyeringai dan menunjuk ke sebuah tempat yang tinggi dekatnya dan berkata: "Kau berani mengujinya dengan bertarung?"
Su Ling dan yang lain menoleh. Mereka bisa melihat banyak orang sedang berdiri di atas situ. Orang-orang sedang melihat ke bawah. Dan setelah melihat wajah-wajah yang ia kenali, ekspresi Su Ling dan yang lain berubah.
"Itu para senior
Northern Spiritual Academy tidak hanya dibagi menjadi East dan West Branch, tapi juga dibagi menjadi Earth dan Heaven Class. Mu Chen dan mereka hanyalah dari Earth Class. Orang-orang yang berdiri di atas situ adalah para senior dari Heaven Class di West Branch. Mereka tentu saja lebih kuat.
Ketika ekspresi Su Ling dan yang lain berubah, para senior dari Heaven Class tertawa dari atas dan mulai mengobrol sendiri.
"Jadi, itu Mu Chen dari East Branch? Dia sedang terkenal di Northern Spiritual Academy dan bahkan di Northern Spiritual Realm. Aku tak percaya dia bisa masuk ke Spiritual Movement Stage di usia begitu dini. Meskipun hanya di Initial Phase (tahap awal) dari Spiritual Movement Stage, tapi dia sudah punya kualifikasi untuk naik ke Heaven Class. Itu cukup hebat."
"Itu cukup bagus. Akhirnya ada yang berbakat dari East Branch. Saat dia naik ke Heaven Class, mungkin akan ada sedikit tekanan bagi kita Heaven Class dari West Branch."
"Katanya, anak ini terpilih untuk berpartisipasi di "Spiritual Road". Tapi, dia dikeluarkan tanpa alasan jelas. Itu cukup lucu, ini pertama kalinya aku dengar yang seperti itu."
"Apa mungkin mereka salah pilih, lalu mereka mengeluarkannya?"
"Haha."
Diantara kelompok itu, ada seorang gadis berbaju merah. Dia bertubuh ramping dan kulitnya seputih salju. Wajah cantiknya yang lonjong tampak mempesona. Dia bersandar pada pegangan dan melihat ke tempat terbuka dengan matanya yang indah. Kemudian, tatapannya berhenti pada pemuda bernama Mu Chen seakan sangat tertarik padanya.
"Ah, Hong Ling, kau sepertinya kenal Mu Chen, kan?" Seorang senior dari Heaven Class tersenyum dan bertanya. Dari posisi mereka berdiri, jelas bahwa gadis itu adalah sosok penting dalam grup itu.
"Benar, ayahnya salah satu dari Penguasa Wilayah di Northern Spiritual Realm. Bisa dibilang kami memiliki semacam hubungan. Kami bermain bersama waktu kecil," kata gadis bernama Hong Ling dengan santai.
"Katanya dia yang pertama kali suka padamu?"
Hong Ling berkedip. Dia menatap pemuda yang sedang duduk bersila di dekat situ. Saat itu, seberkas sinar matahari menembus dahan-dahan dan dedaunan dan tepat mengenai wajah pemuda itu. Cahaya itu membuat wajah Mu Chen sangat memukau membuat gadis itu melongo beberapa saat. Dia samar mengingat bocah laki-laki yang mengejarnya saat dia masih kecil. Hanya saja saat itu, bocah itu tidak mempunyai penampilan yang menarik. Ia tidak terlalu memperhatikan bocah itu. Akan tetapi, siapa sangka kalau bocah itu, yang tumbuh terpisah darinya, akan tumbuh besar menjadi satu-satunya yang menerima kualifikasi berpartisipasi dalam "Spiritual Road" di Northern Spiritual Realm. Ketika itu, Mu Chen menjadi semacam selebriti, tapi status itu pun, cepat memudar ketika ia tiba-tiba ditedang keluar dari "Spiritual Road".
"Itu dulu waktu kami kecil, mana mungkin itu bisa dibilang menyukaiku?" Hong Ling tersenyum seakan tidak peduli, tapi matanya menatap Mu Chen sekali lagi. Sekarang ini, Mu Chen mengikutinya masuk ke Northern Spiritual Academy. Dia kemudian mulai menunjukkan bakatnya yang luar biasa. Meskipun belum menjadi orang nomor satu di Northern Spiritual Academy, kenyataan seseorang yang begitu luar biasa menyukainya, membuat Hong Ling sedikit bangga. Meskipun hanyalah rumor, tapi seorang gadis di usia itu mau tidak mau tetap merasa sedikit bangga.
"Haha, selera Hong Ling sangat tinggi. Meski Mu Chen ini cukup hebat, tapi dia masih belum bisa membuat Hong Ling jatuh cinta padanya. Apakah kamu tidak sadar bahkan, Lin Xiu gagal? Dia itu seseorang yang luar biasa yang ada di peringkat tujuh di Northern Spiritual Academy. Dia sudah naik ke
"Sepertinya, satu-satunya di Northern Spiritual Academy yang bisa membuat Hong Ling menengok adalah Kakak Liu Mubai."
Ketika nama Liu Mubai disebut, bahkan ekspresi wajah para senior dari Heaven Class berhenti sebentar seakan ada sedikit tekanan.
Peringkat satu di Northern Spiritual Academy, Liu Mubai, yang ayahnya juga adalah Penguasa Wilayah terbesar di Northern Spiritual Realm, terkenal karena kekuatannya yang hebat.
Entah itu penampilannya, atau kekuatannya, ataupun latar belakangnya, nama itu bisa membuat sejumlah gadis di Northern Spiritual Academy terpincut.
Di mata para siswa dari West Branch, semua orang tahu kalau Liu Mubai dan Hong Ling cukup dekat. Hanya masalah waktu saja sampai ia bisa memetik bunga kebanggaan West Branch itu.
Kalau saja Mu Chen berhasil lolos ujian dari "Spiritual Road" dan mendapatkan kualifikasi untuk masuk ke "Five Great Academies", ketenaran itu akan dengan mudah melampaui Liu Mubai. Sayangnya, dia, entah bagaimana, dikeluarkan dari sana.
Alhasil, tak peduli siapa, ketika mereka membandingkan keduanya, mereka hanya akan menertawakan Mu Chen.