Lidya selalu berpikir bahwa Selena akan mendonorkan ginjalnya sebagai balasan atas semua kebaikan yang putranya lakukan, Lidya tidak berharap itu ditujukan pada Naufal.
Lidya juga merasa bahwa Adelia membuat keributan besar, hati-hati, karena ide inilah yang dibuat Selena di awal.
Adelia secara alami merasakan tatapan Naufal, yang sangat rumit, tetapi dia lebih marah.
Adelia tahu bahwa Naufal pasti marah.
Tidak ada seorang pun yang ingin diperlakukan seperti barang oleh orang lain, apalagi sebagai pasangan suami istri.
Tapi sekarang Adelia tidak peduli dengan apapun.
Putra dan putrinya sudah menjadi kunci kelemahan Adelia. Jika menjadi seorang ibu seseorang harus dituntut untuk selalu kuat, Adelia merasa dia bisa menanggung semua masalah Selena yang tidak masuk akal, kecuali anak itu.