Dia telah memeriksa dengan jelas tentang mayat kekasihnya, bahkan ikut dalam penyelidikan saat itu, tidak mungkin ada yang salah tentang hal itu.
"Tidak mungkin dia masih hidup," gumam Noey membatin sambil membantingkan tubuhnya di atas kasur.
Ansel yang mengendong kakaknya masuk ke dalam kamar, langsung saja merebahkan kakaknya itu, sebelum itu dia telah menyiapkan satu botol infus untuk di pakaikan pada kakaknya.
Mengambil sampel untuk di uji lab.
"Kak Ken, jika kau lihat dia begitu menderita, apa kau akan kembali? Lihatlah bahkan dirinya tidak bisa lagi di rawatnya," kata Ansel mengumam sendiri melihat kakaknya itu.
"Biasanya gadis se usianya itu merawat dirinya sendiri, dia bahkan tidak pernah saat kecil ke taman bermain, dan selalu menghabiskan waktunya dengan buku-buku,"
"Robin malah di sini lagi, pria itu juga ada di sini. Menyebalkan sekali," gerutu Ansel ketika melihat Robin yang berpapasan dengannya tadi.